Ciri-ciri Startup Diminati Investor di Tengah ‘Investor Winter’

Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" pada 2018
Penulis: Lenny Septiani
12/1/2023, 16.26 WIB

Startup di dunia, termasuk Indonesia tengah menghadapi situasi yang disebut ‘investor winter’. Penanam modal dari kalangan modal ventura pun membocorkan ciri-ciri perusahaan rintisan yang diminati di tengah kondisi ini.

Investor winter yakni kondisi di mana penanam modal semakin berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada startup. Kondisi ekonomi global, inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan perang Ukraina – Rusia menjadi pertimbangan.

Terlebih lagi, laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk ‘e-Conomy Southeast Asia 2022’ menunjukkan bahwa modal tersedia atau dry powder investor model ventura Asia Tenggara US$ 15 miliar pada 2022. Nilainya menurun dibandingkan 2021 US$ 16 miliar.

Partner InnoVen Capital SEA Paul Ong mengatakan, perusahaannya tidak meminta startup untuk meraup untung dalam tiga atau lima bulan. Tetapi, "dapat tumbuh berkelanjutan," katanya dalam acara Indonesia PE-VC Summit yang digelar oleh DealStreetAsia di Hotel Langham, Jakarta, Kamis (12/1).

Investor juga memantau bagaimana startup berfokus pada model bisnis. Selain itu, menginginkan pendiri perusahaan rintisan memahami operasional perusahaan dan segmen pasar yang dibidik.

CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan, startup harus berfokus pada inti bisnis dan rencana bisnis. Ia juga mengkaji bagaimana pendiri perusahaan rintisan mengatasi tantangan minimnya pendanaan.

Menurutnya, jika perusahaan dan kompetitor tidak lagi mendapat pendanaan, maka startup harus menggaet yang lebih banyak pasar.

Jika mendapat pendanaan, maka "harus berfokus pada layanan guna menggenjot bisnis," kata dia.

Ia menyampaikan, perusahaan tertarik pada startup yang untung dan memiliki runway yang panjang. Dalam konteks startup, runway mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan.

"Kalau tidak punya itu, setidaknya harus memperlihatkan gross income profit yang positif," kata dia. Maksudnya, hal yang dapat dilakukan untuk untung.

Sedangkan East Ventures menyarankan para founder  untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis.

“Fokus kami selalu pada para founder, kami percaya pada founder yang tepat karena pengemudi yang tepat tahu cara meningkatkan skala bisnis dan menggunakan kemampuan mereka untuk tetap kompetitif bahkan di masa-masa sulit,” kata East Ventures dalam keterangan rilis, pekan lalu (3/1).

Reporter: Lenny Septiani