Transaksi Turun, Shopee Kurangi Promosi ShopeeFood Tahun Lalu

shopee.co.id
Ilustrasi ShopeeFood
Penulis: Desy Setyowati
19/1/2023, 13.48 WIB

Transaksi pesan antar makanan di Indonesia turun dari US$ 4,6 miliar pada 2021 menjadi US$ 4,5 miliar tahun lalu, menurut data perusahaan venture building Momentum Works. Shopee tercatat mengurangi ‘bakar uang’ atau promosi untuk ShopeeFood.

Nilai transaksi bruto atau GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara naik dari US$ 15,5 miliar pada 2021 menjadi US$ 16,3 miliar tahun lalu. Kenaikan ini didukung oleh pasar di Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Sedangkan pasar pesan-antar makanan di Indonesia, Singapura, dan Thailand turun.

“Malaysia, Vietnam dan Filipina merupakan pasar yang kecil, namun pertumbuhannya signifikan," demikian dikutip dari laporan Momentum Works, Selasa (17/1). Di tiga negara ini, Grab dan Shopee memperluas penetrasi pasar.

Rincian GMV platform pesan-antar makanan di setiap negara di Asia Tenggara pada 2022 sebagai berikut:

GMV GrabFood, GoFood hingga ShopeeFood di setiap negara di Asia Tenggara selama 2020 - 2022 (Momentum Works & Katadata/DesySetyowati)

Sedangkan rincian GMV GrabFood Grab, GoFood Gojek, dan ShopeeFood Shopee di Indonesia dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

 GrabFoodGoFoodShopeeFood
2020US$ 1,96 miliar (Rp 30,6 triliun)US$ 1,74 miliar (Rp 27,1 triliun)-
2021US$ 2,25 miliar (Rp 35,2 triliun)US$ 1,98 miliar (Rp 31 triliun)US$ 276 juta (Rp 4,3 triliun)
2022US$ 2,21 miliar (Rp 34,4 triliun)US$ 1,98 miliar (Rp 31 triliun)US$ 315 juta (Rp 4,9 triliun)
TOTALUS$ 6,42 miliar (Rp 100,2 triliun)US$ 5,7 miliar (Rp 89 triliun)US$ 591 juta (Rp 9,2 triliun

Dari data di atas terlihat bahwa GMV ShopeeFood milik Shopee di Indonesia naik pada tahun lalu. Namun nilainya masih lebih kecil ketimbang GrabFood dan GoFood.

Jika membandingkan data selama 2021 – 2022, transaksi GrabFood milik Grab US$ 4,22 miliar atau sekitar Rp 64,4 triliun. Jumlahnya tujuh kali lipat dibandingkan ShopeeFood US$ 591 juta atau Rp 9,2 triliun.

Sedangkan Gojek US$ 3,96 miliar atau Rp 61,8 triliun. Nilainya 6,7 kali lipat dibandingkan ShopeeFood.

“Setelah lonjakan investasi di pesan-antar makanan pada 2021, Shopee mengurangi skala dan berfokus pada bisnis inti yakni perdagangan online atau e-commerce yang menguntungkan," demikian dikutip dari laporan.

Momentum Works melaporkan, pemotongan anggaran promosi atau bakar uang di bisnis pesan-antar makanan di pasar yang kompetitif, akan mempersulit perusahaan menggenjot transaksi ataupun margin.

Hal itu justru akan menghasilkan pangsa pasar bagi pesaing, yang masih menyediakan promosi.

Secara tradisional, platform pesan-antar makanan menghasilkan pendapatan melalui komisi dari pedagang dan biaya pengiriman. Dalam beberapa tahun terakhir, para pemain juga mengeksplorasi pendapatan non-komisi misalnya, melalui paket berlangganan dan iklan.

"Pada akhirnya akan ada satu atau dua platform besar yang dapat mencakup seluruh sektor," kata CEO Momentum Works Jianggan Li. "Pemain yang lebih kecil akan tetap hidup dengan bagian lain dari ekosistem, tetapi tampaknya tidak ada satu pemain dominan."