MUFG Innovation Partners, BRI Ventures, AC Ventures, dan Quona Capital berpartisipasi dalam pendanaan seri A startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas, Broom US$ 10 juta atau setara Rp 155 miliar. Investasi ini dipimpin oleh Openspace.
AC Ventures dan Quona Capital merupakan investor yang pernah menyuntik modal Broom. Sebelumnya, Broom mendapatkan fasilitas kredit US$12 juta atau sekitar Rp186 miliar dari DBS Indonesia dan BRI.
Startup Broom berdiri pada Juni 2021. Layanan yang disediakan yakni:
1. Buyback atau modal kerja jangka pendek
Layanan ini tersedia untuk showroom melalui layanan penjualan mobil temporer. Skema ini memungkinkan pemilik showroom:
- Menjual inventori mobil sementara
- Menggunakan dana untuk upaya bisnis lain
- Membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo
Selama proses, showroom masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga dapat mengoptimalkan perputaran inventaris maupun modal kerjanya.
2. Platform manajemen showroom digital
Aplikasi ini memungkinkan penjualan antar-showroom dalam ekosistem Broom, sehingga semakin mempercepat perputaran inventaris.
Kinerja bisnis startup Broom setahun terakhir di antaranya:
- Transaksi Buyback US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,65 triliun
- Merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas
- Membuka enam cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta
- Nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) meningkat 16 kali lipat
- Rata-rata Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom tiga kali lipat
Co-founder sekaligus CEO Broom Pandu Adi Laras menyampaikan, pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk:
- Melanjutkan diversifikasi layanan
- Mengembangkan teknologi lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom
- Meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi
"Kami yakin Broom telah menemukan rumus tepat untuk berkembang, dan kami bersemangat melanjutkan perjalanan ini dan semakin memberdayakan teman-teman showroom," kata Pandu dalam keterangan pers, Selasa (14/3).
Direktur Eksekutif Openspace Ian Sikora menyampaikan, startup Broom memanfaatkan teknologi dan data untuk membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan.
“Kami melihat masa depan cerah bagi perusahaan ini dan bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka,” kata Ian.
Presiden dan CEO MUFG Innovation Partners Nobutake Suzuki menambahkan, pasar mobil bekas di Indonesia sangat besar, namun terfragmentasi dan tidak terorganisir.
“Broom menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan solusi pendanaan berbasis aset yang lebih fleksibel, berbiaya lebih rendah, dan mudah diakses, membantu memberdayakan dealer kecil yang mendominasi transaksi mobil bekas di Indonesia,” ujar dia.