Startup Ayoconnect Raih Investasi Usai Disuntik Bank Mandiri dan BRI
Startup open finance Ayoconnect menyelesaikan putaran pendanaan seri B+ dengan tambahan investasi US$ 13 juta. Perusahaan rintisan ini sebelumnya disuntik modal oleh Bank Mandiri dan BRI.
Tambahan putaran pendanaan itu dipimpin oleh SIG Venture Capital. Investor lain yang berpartisipasi yakni CE Innovation Capital dan investor fintech PayU, dan fintech Prosus.
Dengan adanya tambahan dana segar itu, startup memperoleh total investasi US$ 28 juta atau setara Rp 420 miliar. Ayoconnect sebelumnya memperoleh investasi US$ 10 juta atau Rp 143 miliar.
BRI masuk melalui BRI Ventures, sementara Bank Mandiri lewat Mandiri Capital. Investor lain yang berpartisipasi yakni Patamar Capital, perusahaan internet Kakaku.com, Inc. Brama One Ventures, Finch Capital, dan Amand Ventures.
Selain itu, ada beberapa tokoh yang bergabung investor individu atau angel investor yaitu Ilham Akbar Habibie, eks-Goldman Sachs Paul Bernard, Jeff Lin dari iGlobe Partners, serta sejumlah petinggi dari institusi keuangan lain.
Pendiri sekaligus CEO Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, dana segar itu akan digunakan untuk pengembangan produk dan teknologi. Selain itu, meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pemberdayaan tim.
Ayoconnect juga berencana meluncurkan beragam solusi pembayaran dan perbankan, khususnya API Open Banking untuk pembukaan rekening dan penerbitan kartu. API open banking yakni layanan keuangan yang menggunakan teknologi Application Programing Interface alias pemrogaman antar-muka.
“Kami berhasil menjalin kemitraan sinergis, meluncurkan berbagai produk yang berdampak besar, serta meningkatkan jangkauan nasabah dari bank yang bekerja sama,” ujar Jacob dalam keterangan pers, Kamis sore (13/10).
“Pendanaan ini akan mempercepat pencapaian visi menghadirkan solusi berbasis API baru kepada klien perbankan dan mitra bisnis. Dalam 12 bulan ke depan menjadi waktu penting bagi kami untuk mengeksekusi inovasi dan meluncurkan solusi baru lebih cepat,” tambah dia.
Ayoconnect diklaim menjadi satu-satunya pemain di ekosistem Open Finance yang mendapatkan lisensi Payment Service Provider (PSP) atau penyedia ayanan embayaran Kkategori 1 dari Bank Indonesia (BI).
Lisensi itu menjamin manfaat kredibilitas, kepastian mengikuti regulasi, dan kepatuhan lisensi bank sentral.
Ayoconnect pun baru-baru ini meluncurkan sistem direct debit berulang otomatis dengan tujuh bank yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, Danamon, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Neo Commerce.
API direct debit itu menawarkan pembayaran debit instan langsung dari rekening konsumen di berbagai bank yang berbeda.
Akshay Bajaj dari SIG Venture Capital menilai tim Ayoconnect memiliki kombinasi pengalaman, hubungan strategis, dan kredensial peraturan yang diperlukan untuk dapat memanfaatkan peluang Open Finance di Asia Tenggara.
Tim mereka berpengalaman dalam memproses API dengan volume tinggi. “Solusi yang dihadirkan untuk mitra juga selalu berdasarkan pengalaman sebelumnya, sehingga mitra mereka pun bisa memberikan yang terbaik untuk konsumen,” ujar Akshay.
Global Head of Strategy and Growth di PayU Vijay Agicha menambahkan, API Open Finance milik Ayoconnect memungkinkan mereka membangun basis klien yang luar biasa dari lembaga finansial dan perusahaan teknologi di Indonesia.
“Kami tertarik oleh pencapaian tim sejauh ini dan sangat semangat untuk tergabung di investasi ini, juga sebagai wujud komitmen kuat PayU terhadap perkembangan fintech di Asia Tenggara,” ujarnya.