Startup asal Bandung, Evermos meraih pendanaan seri C US$ 39 juta atau sekitar Rp 585 miliar yang dipimpin oleh lembaga keuangan di bawah Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC). Apa keunggulan perusahaan rintisan ini?

Evermos merupakan social commerce berbasis syariah. Platform ini menjual berbagai kebutuhan sehari-hari Muslim, dengan total lebih dari 12 ribu produk.

Produk yang disediakan mulai dari makanan dan minuman, pakaian wanita dan pria, pakaian anak-anak, peralatan rumah tangga, produk kesehatan, produk perawatan dan kecantikan, hingga produk digital. 

Co-Founder sekaligus CEO Evermos Ghufron Mustaqim mengatakan, platform-nya memungkinkan para pemilik merek atau brand  mengakses 500 kota lewat reseller. Saat ini, ada 160 ribu reseller yang beroperasi.

Reseller dapat menjual barang dengan melakukan promosi melalui media sosial seperti grup Whatsapp, Facebook, Instagram dan lainnya. Barang yang dipesan oleh reseller di Evermos diberikan harga khusus.

Evermos membagikan informasi seputar manfaat yang diperoleh reseller, yakni:

  1. Memiliki toko online sendiri
  2. Akses e-katalog seluruh brand di aplikasi
  3. Akses ke kelas wirausaha gratis untuk mempelajari strategi dan kemampuan yang dibutuhan dalam berjualan online
  4. Tidak perlu melakukan pengemasan dan pengiriman
  5. Tidak perlu membuat produk dari nol, hanya perlu menjual produk yang sudah ada
  6. Bersifat fleksibel, dapat dikerjakan di mana dan kapan saja
  7. Bisa dilakukan dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal
  8. Berpotensi menguntungkan dan termasuk usaha jangka panjang

Pesaing startup asal Bandung itu di antaranya:

  1. RateS: membantu transaksi e-commerce lintas-negara yang lebih efisien dan mudah diakses. Aplikasi RateS memungkinkan semua orang menjadi pengusaha mikro atau menjadi reseller tanpa modal dari rumah.
  2. Grosiraja: platform one-stop sourcing untuk retailer dan penjual e-commerce Indonesia. Produk yang ditawarkan berasal dari pabrik di Cina dan Jepang, dengan harga terjangkau.
  3. Berkahi: menjual produk Muslim. Perusahaan berkolaborasi dengan brand dan reseller.
  4. Raena: menyediakan platform bagi reseller dan dropshipper dengan lebih dari 1.000 produk kecantikan seperti skincare, bodycare, haircare, dan make up 250 merek lebih dengan harga terjangkau.

Namun RateS menutup semua gudang per 28 Februari. “Kami ingin memberitahu Anda bahwa semua gudang RateS akan dihentikan pada 28 Februari,” kata RateS melalui di Instagram resmi, (27/2).

Berdasarkan unggahan tersebut, perusahaan menyatakan bahwa gudang hanya ditutup untuk sementara waktu. Namun, tidak ada penjelasan kapan dibuka kembali. 

Situs website Berkahi juga tidak dapat diakses.

Sementara itu, Evermos masih meraih pendanaan. Selain dari IFC, dana segar diperoleh dari investor terdahulu atau existing investor yakni Jungle Ventures, Shunwei Capital, UOB Venture Management, dan Telkomsel Mitra Inovasi berpartisipasi dalam putaran pendanaan itu.

Selain itu, ada mitra investor baru yang bergabung yakni SWC Global, Endeavor Catalyst, dan Uni-President Asset Holdings.

Ghufron mengatakan, Evermos memiliki mimpi untuk membantu meningkatkan daya saing UMKM. Mereka ingin membangun ekosistem untuk mewadahi kolaborasi antara brand dengan reseller dan konsumen. 

Menurut Ghufron, salah satu tantangan UMKM adalah masalah logistik. Hanya sekitar 0,5% UMKM yang dapat berkembang. Salah satu penyebabnya, karena tantangan logistik. Ini karena Indonesia terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau sehingga biaya ekspansi nasional menjadi mahal dan membutuhkan waktu.

“Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan inovasi guna menghubungkan brand lokal dengan pelanggan di kota-kota kategori tingkat lebih rendah dengan lebih efisien,” kata Ghufron Mustaqim dalam keterangan pers, Sabtu (27/5).

Evermos mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) 17 kali lipat selama 2020 – 2022.

Reporter: Lenny Septiani