Kominfo Target Bantu 150 Startup Lolos dari Kebangkrutan hingga 2024

Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi startup ekonomi digital
Penulis: Lenny Septiani
26/6/2023, 12.03 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menargetkan 150 startup mengikuti program Startup Studio Indonesia alias SSI selama 2020 - 2024. Salah satu yang dipelajari yakni product market fit.

Product market fit atau PMF adalah konsep atau skenario ketika para pelanggan suatu perusahaan mau membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk.

Jika itu terjadi pada banyak pelanggan suatu bisnis, maka akan mampu mendukung pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungan.

Profesor Thomas R Eisenmann dari Harvard Business School mengungkapkan, 90% startup gagal. Alasan utamanya, karena produk/layanan yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.

Hal itu senada dengan temuan CB Insights, yakni 42% startup gagal karena tidak berhasil menemukan product-market fit.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menyebutkan hal serupa. Ia memerinci riset mengenai alasan startup gagal, sebagai berikut:

  • 42% karena produk tidak sesuai kebutuhan pasar
  • 29% kehabisan dana
  • 23% karena susunan tim
  • 19% kalah kompetisi
  • 18% permasalahan harga

Oleh karena itu, program Startup Studio Indonesia berfokus memberikan pelatihan kepada perusahaan rintisan untuk mencapai product market fit. Selama tahap atau batch 1 hingga 5, Kominfo telah meluluskan 80 startup.

“Para alumni berhasil scale up dan mengembangkan bisnis, baik dengan meraih pendanaan, investor baru hingga memperluas jangkauan operasional,” demikian dikutip dari keterangan pers Kominfo, Senin (26/6).

Kali ini, Kominfo menggelar Startup Studio Indonesia batch 6. Ada 17 startup yang lolos, yakni:

  1. MODA: perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi
  2. Assemblr: platform ekosistem Augmented Reality atau AR
  3. AYO Indonesia: aplikasi komunitas sepak bola
  4. Baskit: Software as Services atau SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor
  5. DEUS Human Capital Services: platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi
  6. Inventing: penyedia layanan printing digital
  7. Lakuliner: agregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B
  8. Looyal: aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline
  9. Medi-Call: layanan kesehatan on-demand di rumah
  10. OneKlinik: penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi
  11. Pajak.io: platform solusi kebutuhan perpajakan
  12. Payable: platform all-in-one checkout
  13. Rooma: penyedia jasa dan produk desain interior
  14. SMEs Pack: agregator ekspor untuk UMKM
  15. Tweak: platform fitness on-demand
  16. Tokban: marketplace toko bahan bangunan
  17. RASA: platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani

Menurut data Startup Studio Indonesia, sekitar 13% - 40% alumni pada setiap batch, meraih pendanaan tahap awal setelah lulus. Total pendanaannya Rp 392,1 miliar per tahun lalu.

Kominfo berkomitmen untuk terus mendampingi para pendiri dalam pengembangan bisnis, serta membentuk ekosistem digital di Indonesia agar terjadi transfer of knowledge and experience, termasuk dalam menghadapi tech winter,” kata Koordinator Startup Digital Sonny Hendra Sudaryana.

Reporter: Lenny Septiani