Startup Ini Bantu Brand Jualan Online, Omzet Naik 17 Kali Lipat

AHA Commerce
AHA Commerce
Penulis: Lenny Septiani
18/7/2023, 08.24 WIB

Perkembangan startup e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada hingga Bukalapak mendorong pertumbuhan sektor lain seperti enabler e-commerce. AHA Commerce misalnya, menyatakan bisa meningkatkan omzet merek atau brand hingga 17 kali lipat.

Startup AHA Commerce menyediakan solusi end-to-end bagi brand dan pengecer dalam manajemen pasar, pemasaran, logistik, dan layanan pelanggan di e-commerce.

Perusahaan yang berdiri pada 2011 itu menggaet Lazada, Shopee hingga Tiktok Shop. AHA Commerce memiliki 12 rekan logistik dan mengelola lebih dari 90 toko online dari sejumlah brand seperti Kalbe, JBL, Harman Kardon, dan Post-It.

Startup tersebut menawarkan program afiliasi sebagai official partner dengan layanan:

  • Gratis Ongkir
  • Slot ekstra Flash Sale
  • Brand Day
  • Pengelolaan dan pemasaran toko online brand
  • Layanan pelanggan
  • Live streaming selama 24 jam
  • Sistem analisa big data
  • Sistem pemasaran robotik atau AHAbot
  • Implementasi konsisten dengan bantuan sistem ERP terintegrasi
  • Tim ahli

CEO AHA Commerce Stephen Lawrence mengatakan, dengan layanan tersebut, perusahaan dapat mengoptimalkan penjualan produk, meningkatkan peringkat pencarian, dan menaikkan omzet hingga 17 kali lipat.

Berdasarkan berbagai studi kasus yang pernah dikelola, Return on Investment atau ROI ikut meningkat dari 3,6 kali lipat menjadi 8,4 kali lipat. Dengan begitu, brand dapat menghemat biaya pemasaran hingga Rp 9,5 juta per bulan.

Startup AHA Commerce juga memberikan garansi uang kembali atas kinerja mereka dalam mengembangkan penjualan toko online.

“Kami percaya bahwa dunia ecommerce masih akan terus berkembang pesat dan dinamis dalam tahun-tahun mendatang. Untuk itu, kami akan berupaya memperluas layanan solusi e-commerce,” kata Chief Relationship Officer AHA Commerce Andre Chouw.

Berdasarkan riset Kominfo pada 2022, 94% penduduk Indonesia mengandalkan e-commerce untuk berbelanja. Sebanyak 28,5% di antaranya berbelanja online beberapa kali dalam sebulan.

Estimasi nilai belanja online di Indonesia Rp 851 triliun.


Reporter: Lenny Septiani