Startup Pendidikan AS Masuk Indonesia, Saingi Ruangguru Pakai ChatGPT

Katadata/Lenny Septiani
Startup pendidikan Amerika Coursera
Penulis: Lenny Septiani
18/8/2023, 13.59 WIB

Startup pendidikan asal Amerika Serikat (AS) Coursera merambah pasar Indonesia, dan akan bersaing dengan pemain seperti Ruangguru dan Zenius. Platform ini bekerja sama dengan ChatGPT.

Coursera menerjemahkan 2.000 kursus Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Startup asal Amerika ini juga berencana meluncurkan fitur berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk melayani pelajar Indonesia.

“Saya pikir kami maju cukup cepat lewat fitur Coach, dengan terjemahan dan pembangunan kursus ini,” kata CEO Coursera Jeff Maggioncalda dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/8). “Jadi kami benar-benar menggunakan AI lebih cepat dibandingkan pesaing.”

Jeff mengatakan, ambisi Indonesia memainkan peran penting di panggung global bergantung pada kemampuan dalam mengembangkan tenaga kerja yang terampil. Coursera ingin menciptakan akses yang setara terhadap pembelajaran kelas dunia.

Oleh karena itu, “kami menggunakan kekuatan AI untuk menjembatani kesenjangan bahasa dan pembelajaran bagi jutaan orang di seluruh negeri,” ujarnya.

Berikut inisiatif dan fitur baru yang diluncurkan oleh Coursera di Indonesia:

  1. Lebih dari 2.000 kursus tersedia dalam Bahasa Indonesia. Para pelajar dapat mengakses bacaan kursus, subtitle video perkuliahan, kuis, penilaian, instruksi peer review, dan petunjuk diskusi-semuanya dalam bahasa Indonesia
  2. Coursera Coach (beta) untuk pelanggan Coursera Plus: berupa asisten pembelajaran virtual berbasis AI generatif yang memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan, dan merangkum video kuliah dan sumber daya. Fitur ini juga akan mendukung pelajar dengan interaksi dalam bahasa lokal.
  3. Coursera ChatGPT Plugin: menyediakan penemuan yang dipersonalisasi yang lebih baik di seluruh katalog Coursera, memungkinkan pelajar yang menggunakan GPT-4 dengan cepat merekomendasikan konten dan kredensial untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran atau bidang karier tertentu.
  4. AI-Assisted Course Building : mengacu pada arahan dari penulis manusia, perangkat pembuat kursus yang didukung AI akan menghasilkan konten secara otomatis, termasuk struktur kursus, deskripsi, bacaan, tugas, dan glosarium. 
  5. Memungkinkan pelajar mengunduh kursus, menyinkronisasi kemajuan dan kuis, membuat catatan dengan meng-highlight pada bagian yang penting, dan sinkronisasi kalender. Platform dioptimalkan untuk konsumsi data yang rendah, sebab 49% pelajar di Indonesia menggunakan perangkat seluler untuk mengakses Coursera.

Coursera menggaet 129 juta pelajar terdaftar per 30 Juni. Di Indonesia, Coursera memiliki 1,4 juta pelajar terdaftar atau naik 34% secara tahunan alias year on year (yoy).

Indonesia juga menjadi pasar terbesar Coursera ke-5 di Asia Pasifik dan ke-2 di Asia Tenggara.

Jeff mengungkapkan perusahaan menargetkan lima hingga 10 juta pelajar di Indonesia dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Untuk mencapai target itu, Coursera menerapkan tiga strategi, yakni:

  • Terjemahan kursus
  • Membuat kursus tersedia langsung untuk individu di lewat kerja dengan institusi di Indonesia 
  • Bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan, universitas, dan lembaga pemerintah untuk membuat program dapat diakses secara finansial oleh banyak orang

Kerja sama Coursera secara global di antaranya:

  1. Lebih dari 3.700 perusahaan
  2. Lebih dari 3.100 universitas
  3. Lebih dari 500 pemerintah

Kerja sama startup pendidikan asal Amerika di Indonesia sebagai berikut:

  1. 29 perusahaan seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Telkom Indonesia, Pelindo, Asia Pulp & Paper (APP) Grup Sinar Mas, Bank BTPN
  2. 35 kampus seperti Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Indonesia, President University, Universitas Telkom

“Pekerja di Indonesia dengan keterampilan digital tingkat apapun mendapatkan gaji hampir dua kali lipat atau 193% dibandingkan pekerja yang tidak menggunakan keterampilan ini di tempat kerja,” katanya.

Managing Director Asia Pasifik Coursera Raghav Gupta menambahkan, ada lonjakan pekerjaan digital dan pekerjaan jarak jauh. Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan berbagai konten dan inovasi berbasis AI guna menjembatani pengguna di perdesaan.

Coursera diluncurkan pada 2012 oleh dua profesor Ilmu Komputer Stanford, Andrew Ng dan Daphne Koller. Kedua pendiri ini memiliki misi menyediakan akses universal ke pembelajaran kelas dunia.

Reporter: Lenny Septiani