Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mengundang investor Amerika Serikat alias AS untuk berinvestasi di sektor ekonomi digital Indonesia. Kementerian pun mengungkapkan potensi pasarnya.
Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya R Wijaya Kusumawardhana yang mewakili Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam Forum US-ASEAN Business Council: Optimizing Digital Connectivity in ASEAN di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (5/9).
“Tahun lalu di Boracay, Filipina, ASEAN Business Council bertemu dengan Amerika Serikat mendiskusikan peluang bisnis yang akan datang di ASEAN, khususnya di Indonesia. Saya yakin, hal itu telah membuka banyak peluang investasi,” kata Wijaya dalam keterangan pers, Selasa (5/9).
Ia menyebutkan bahwa ekonomi digital ASEAN diperkirakan tumbuh 6% per tahun dan mencapai US$ 1 triliun pada 2030. Berdasarkan data East Asia Forum, pendapatan sektor e-commerce diproyeksikan tembus US$ 130 miliar tahun lalu.
Oleh karena itu, Kominfo mengajak pelaku bisnis Amerika Serikat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi secara positif dalam program investasi di Indonesia.
“Proyek-proyek Indonesia yang sedang berjalan meliputi pusat data, serat optik, dan juga peluncuran Satelit High Throughput Indonesia, SATRIA-1 menjadi awal yang baik untuk terbukanya lebih banyak peluang kolaborasi masa depan di sektor digital,” ujar Wijaya.
Menurutnya, Amerika Serikat dan ASEAN memiliki ikatan yang kuat selama lebih dari 46 tahun. Sebagai mitra dialog yang aktif, ada cukup banyak kesepakatan bisnis, terutama dalam hal ekspor dan impor, jasa, dan investasi antara kedua wilayah.
Negara anggota ASEAN juga telah menerapkan inisiatif utama Masterplan Digital ASEAN 20225, Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025, dan Komunitas Ekonomi ASEAN 2025.
“ASEAN juga memperluas peran di banyak sektor, termasuk digital seperti penyimpanan data, infrastruktur TIK, pemanfaatan data dan mekanisme transfer data, untuk meningkatkan daya saing dan mendorong ASEAN yang sejahtera, tangguh, dan inklusif,” ujar Wijaya.
Ia berharap Forum US-ASEAN Business Council menjadi wahana mengatasi permasalahan krusial, menjajaki jalur kerja sama baru, dan menegaskan kembali kemitraan Amerika Serikat dan ASEAN.
"Dengan semangat mempromosikan investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia, saya menyambut baik diskusi dan kesepakatan yang akan berlangsung," kata dia.