Fokus Bisnis Traveloka usai Tutup Layanan Pembayaran Tagihan

Katadata/Courtesy of Traveloka
Ilustrasi. Traveloka mengklaim bisnisnya masih tumbuh cukup baik meski menutup sejumlah layanan.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
21/9/2023, 20.27 WIB

Adapun layanan tagihan dan isi ulang alias Bills & Top Up yang ditutup mulai Oktober, mencakup:

  1. Pulsa dan paket data
  2. Mobile postpaid
  3. Utilitas dan properti
  4. PLN
  5. Telkom & Indihome
  6. TV kabel & internet
  7. BPJS Kesehatan
  8. PDAM
  9. PBB
  10. Multifinance
  11. Kartu kredit
  12. Uang elektronik
  13. Asuransi

Sementara itu, layanan pembayaran PLN, PBB, dan properti telah ditutup lebih awal pada 11 Agustus. Layanan investasi emas di Traveloka pun sudah tidak tersedia. “Jika Anda ingin terus berinvestasi di Emas, Anda dapat membuat akun Emas baru di Pegadaian,” katanya.

Traveloka sebelumnya juga menutup layanan logistik on-demand Traveloka Send dan pesan-antar makanan Traveloka Eats pada Oktober 2022. Selain itu, menghapus fitur Traveloka Mart pada Agustus tahun lalu.

Mengutip Tech In Asia, perwakilan Traveloka mengatakan bahwa penutupan ini menjadi bagian dari strategi dan prioritas bisnis perusahaan. “Seiring dengan bangkitnya sektor perjalanan, kami antusias ke depan ini,” kata unicorn itu tahun lalu (30/9/2022).

Traveloka menjamin proses sesuai peraturan bagi karyawan, mitra, dan konsumen di kedua layanan tersebut selama penutupan. 

Unicorn itu meluncurkan Traveloka Send, Traveloka Eats, dan Traveloka Mart sebagai upaya diversifikasi layanan di tengah pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, industri pariwisata tertekan aturan penutupan wilayah alias lockdown selama pagebluk.

Meski begitu, Traveloka telah mendapatkan pendanaan mencapai US$ 300 juta atau setara Rp 7,6 triliun dari BlackRock, Allianz Global Investors, Orion Capital Asia, dan Indonesia Investment Authority (INA).

CEO Traveloka Ferry Unardi mengatakan, pembiayaan tersebut memungkinkan perusahaan memperkuat neraca keuangannya seiring dengan bangkitnya industri perjalanan dari pandemi.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani