Gojek menguji coba GoRide Nego yang memungkinkan penumpang menawar tarif ojol atau ojek online. Namun perusahaan tidak memerinci berapa konsumen yang sudah menguji coba dan di wilayah mana saja.
“Untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang memprioritaskan harga, Perseroan menguji coba GoRide Nego,” kata perusahaan dalam laporan kinerja kuartal III 2023, Senin (30/10).
GoRide Nego memungkinkan konsumen dan mitra pengemudi ojol berkomunikasi secara langsung dan saling menyepakati harga pengantaran. Ini merupakan salah satu contoh inovasi Gojek agar bisnis tumbuh berkesinambungan.
Katadata.co.id menghubungi Gojek terkait skema layanan GoRide Nego. Namun belum ada tanggapan.
Di Indonesia, pesaing Gojek yakni inDrive lebih dulu menerapkan skema tarif ojol yang bisa ditawar.
Hari ini, induk usaha Gojek yakni GoTo Gojek Tokopedia mengumumkan laporan keuangan kuartal tiga. Rincian kinerja keuangan GoTo selama Januari – September sebagai berikut:
- Rugi bersih turun 53% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 9,5 triliun
- Pendapatan bersih naik 7% yoy menjadi Rp 16,6 triliun
- Beban iklan dan pemasaran turun 53,4% yoy menjadi Rp 1,5 trilun
- Beban gaji dan imbalan karyawan turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun
- EBITDA Grup yang disesuaikan naik 74% yoy menjadi negatif Rp 940 miliar
- Nilai transaksi bruto alias GTV turun 6% yoy namun tumbuh 5,2% secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq) menjadi Rp 151,3 triliun selama kuartal III