Startup pendidikan atau edtech Pintar meraih pendanaan pra-seri A sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp 47 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Havez Capital.
Havez Capital meruapakan perusahaan investasi yang dipimpin oleh Imelda Harsono. Dia menjabat sebagai wakil presiden perusahaan gas industri Indonesia, Samator Group.
SIG Venture Capital juga berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Startup Pintar sebelumnya dikenal sebagai HarukaEdu, kemudian berganti nama pada 2022.
Startup ini berfokus pada pengembangan tenaga kerja dengan solusi seperti pelatihan, kredensial, dan penempatan kerja. Hal ini membedakannya dengan kebanyakan startup edtech di Indonesia, yang terutama berfokus pada pendidikan K-12 atau sekolah 12 tahun.
"Misi kami adalah memberdayakan tenaga kerja," kata CEO Pintar Ray Pulungan dalam sebuah pernyataan dikutip dari TechInAsia, Kamis (1/2).
Ia mengatakan bahwa perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan para pekerja, untuk menerobos atau melampaui 'jebakan penghasilan kelas menengah'.
Saat ini, Pintar melayani lebih dari 2 juta pengguna. Pintar juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan swasta.
Misalbya, jaringan minimarket Indomaret untuk perekrutan dan pelatihan, hingga perusahaan milik negara yakni Krakatau Steel untuk pengembangan talenta.
Selain perusahaan, Pintar bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Pada 2016, startup ini telah mengumpulkan pendanaan dengan jumlah total yang diungkapkan sebesar US$ 2,2 juta.