Induk Usaha TikTok. ByteDance, PHK 1.000 Karyawan secara Global

Katadata/Desy Setyowati
TikTok dan Google
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
27/3/2024, 14.10 WIB

Induk usaha TikTok, ByteDance, dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 1.000 karyawan pada unit kolaborasi korporat Feishu. Unit Feishu, yang mengoperasikan peralatan kantor Feishu dan versi luar negeri Lark.

Sumber South China Morning Post yang mengetahui masalah ini mengatakan, langkah PHK ini diumumkan oleh kepala unit Feishu, Xie Xin dalam surat kepada karyawan. Sumber itu juga mengatakan ByteDance akan memangkas hingga 20 persen dari total tenaga kerja Feishu yang berjumlah lebih dari 5.000 orang. Sebagian besar PHK terjadi di Cina.

Karyawan yang dipecat akan mendapatkan kompensasi atau kesempatan untuk beralih ke peran lain di ByteDance.

Sebelumnya, ByteDance melakukan PHK karyawan di sektor lain, seperti di layanan pendidikan karena adanya perubahan peraturan yang mempengaruhi layanan bimbingan belajar.

Awal tahun ini, TikTok juga memangkas 60 karyawan secara global. Sebagian besar di divisi penjualan dan periklanan perusahaan.

TikTok melaporkan pendapatan sebesar US$16 miliar pada tahun 2023 dari pasar AS di tengah tantangan regulasi. Namun, kini TikTok menghadapi potensi pelarangan di negara tersebut jika tidak memisahkan diri dari ByteDance.

Adapun, ByteDance telah memutuskan untuk tidak menjual bisnis TikTok di AS karena kesepakatan tidak mungkin terjadi dalam tenggat waktu enam bulan yang ditetapkan pemerintah AS untuk ByteDance.

TikTok menjadi aplikasi penyumbang pendapatan terbesar bagi induknya, ByteDance. Tercatat, pendapatan platform konten digital itu sebesar US$7,37 miliar atau Rp113,77 triliun (asumsi kurs Rp15.423 per US$) per Oktober 2023.

Penyumbang terbesar kedua yakni Vigo Video sebesar US$63,63 juta atau Rp981,40 miliar. Ketiga, Tautiao sebesar US$45,37 juta atau Rp699,77 miliar.

Reporter: Lenny Septiani