Startup Teknologi Indonesia Awanio Gaet Perusahaan Malaysia Rambah Pasar ASEAN
Startup teknologi Awanio bekerja sama dengan Techna-X Berhad dan PMBI Technology Sdn.Bhd Malaysia, untuk menyediakan platform otomasi berbasis AI dan pertukaran pekerja ahli.
“Kami bertujuan tidak hanya meningkatkan kompetensi industri lokal namun juga mendorong go-to market regional untuk terus berekspansi,” kata CEO Awanio Irfan Yuta Pratama dalam keterangan pers, Selasa (9/9).
Awanio telah hadir di beberapa negara, yaitu Indonesia, Singapura, dan, Belanda.
“Kemitraan regional ini diharapkan dapat terus meningkatkan kemandirian teknologi hyperscaler lokal dengan performa yang kompetitif. Ini dapat menjadi milestone untuk berinvestasi pada talenta terbaik Indonesia dan Malaysia,” kata dia.
Awanio berfokus di bidang virtualization dan cloud platform, yang didukung oleh AI-Powered Virtualization. Startup ini menghadirkan otomasi dan efisiensi operasional infrastruktur berbasis AI.
Sementara itu, Techna-X Berhad dan PMBI Technology Sdn.Bhd merupakan perusahaan penyedia komputasi awan.
PMBI Technology Sdn.Bhd. juga bagian dari Inspur Group, PMB Investment Berhad, dan MQ Technology Berhad, yang berfokus pada peralatan komputasi, perangkat lunak, cloud services, dan solusi big data.
Ketiganya akan berkolaborasi dalam transfer teknologi dan capacity building, seperti membangun pusat inovasi bersama dan kurikulum pelatihan, serta pertukaran talenta antara Indonesia dan Malaysia di bidang dan industri sejenis.
Kerja sama itu diharapkan mempercepat implementasi teknologi komputasi dan infrastruktur jaringan pada perusahaan swasta dan lembaga pemerintah di Asia Tenggara.
Awanio memadukan perangkat keras alias hardware milik Inspur, perusahaan teknologi informasi multinasional Cina, dengan sovereign technology untuk menghasilkan platform yang aman dan efisien, salah satu contohnya ada pada sistem implementasi ekosistem Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Produk Awanio sudah dipakai oleh lebih dari 5.000 pengguna, termasuk dipakai sebagai infrastruktur kritikal nasional termasuk oleh lembaga pemerintah. Startup teknologi ini juga sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN 98,68%.