Prabowo Temui Dua Perusahaan Ojol, Bahas Nasib Pengemudi hingga Persaingan Tarif

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Presiden Prabowo Subianto (atas) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2025 dan rencana kerja pada 2026 terkait program kerja Kabinet Merah Putih di sejumlah bidang, dari ekonomi, bidang pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, hingga pembangunan SDM.
21/10/2025, 06.12 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyatakan telah berdiskusi dengan pimpinan dua perusahaan besar penyedia layanan ojek online (ojol) baru-baru ini. Pertemuan tersebut membahas upaya penguatan perlindungan pengemudi ojol hingga masalah persaingan tarif yang dianggap merugikan.

“Pemerintah diskusi terus ke perusahaan besar ojol untuk cari pelayanan terbaik untuk pengemudi, juga efisiensi dan tidak terjadi persaingan yang saling merugikan,” kata Prabowo saat memberikan arahan pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (20/10).

Prabowo memandang profesi pengemudi ojol punya dampak luas terhadap perekonomian rakyat. Ia mencontohkan sekitar 2 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini mengandalkan layalan ojol untuk mendukung kegiatan jual-beli mereka.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menilai layanan ojol turut menjadi penopang ekonomi digital dan memberikan lapangan kerja bagi sekitar 6 juta orang. “Kami ingin lapangan kerja ojol ini terjamin. Kalau tidak salah ada 4 juta pengemudi ojol di dua perusahaan besar itu,” ujar Prabowo.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai pertemuan Prabowo dengan dua perusahaan penyedia layanan ojol cenderung lebih berfokus pada pengaturan mekanisme besaran tarif. “Ini kan bagaimana agar persaingannya sehat,” kata Yassierli seusai Sidang Kabinet Paripurna.

Pertemuan Prabowo dengan dua perusahaan ojol ini terjadi di tengah adanya isu Grab yang dikabarkan akan mengambil alih salah GoTo Gojek Tokopedia. Rumor ini kembali berhembus setelah muncul kabar Danantara akan berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut.

Danantara dan Grab membantah kabar adanya diskusi terkait potensi pengambilalihan saham GoTo Gojek Tokopedia. Sementara itu, GoTo merujuk pada pernyataan pada 8 Mei yakni perseroan menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak.

Direksi GoTo Gojek Tokopedia bertanggung jawab untuk menelaah dan mengevaluasi setiap penawaran dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Namun, hingga saat ini perusahaan penyedia layanan on-demand itu belum mencapai keputusan apa pun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh perseroan.

Meski begitu, KPPU atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha mulai mengkaji potensi dampak penggabungan kedua perusahaan, jika benar terjadi. Ketua KPPU M Fanshurullah Asa menyatakan pada akhir Mei (23/5), bahwa instansi tengah mengawasi kabar rencana penggabungan GoTo Gojek Tokopedia dan Grab.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu