Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP) membuat aplikasi bernama 10 Rumah Aman. Aplikasi tersebut digunakan untuk memantau penyebaran pandemi corona berdasarkan suhu tubuh.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pengguna bisa menggunakan aplikasi itu untuk mengecek suhu tubuh secara mandiri. "Tiap pagi dan sore koordinasi dalam satu lingkungan, bisa ukur suhu tubuh," kata dia dalam video conference, Selasa (31/3).
Aplikasi itu lantas akan mendata suhu tubuh para penggunanya melalui dashboard khusus. Dari data itu, pemerintah bisa memantau orang-orang yang berpotensi terinfeksi virus corona.
Untuk meningkatkan keakuratan pengecekan, aplikasi itu dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). (Baca: Waspada Virus Corona, Bisakah Ukur Suhu Tubuh Pakai Aplikasi?)
Pengguna juga bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang wajar melalui aplikasi tersebut. Sebab, KSP bekerja sama dengan beberapa penyedia layanan kebutuhan sehari-hari dan obat-obatan untuk menyediakan pasokan.
Pihak ketiga yang digandeng KSP di antaranya TaniHub, Rego Pantes, Sayurbox, Alfamind, Alfa Group, dan Prima Freshmart. Sedangkan untuk obat-obatan, KSP menggandeng Kimia Farma dan Mediv-Kimia Farma.
Aplikasi itu juga menyediakan informasi terkini terkait covid-19. "Ini supaya masyarakat tidak resah. Karena hoaks soal corona berkembang dengan pesat," kata Moeldoko.
(Baca: Kominfo Pakai Aplikasi untuk Pantau Pasien Corona Selama 2 Pekan)
Pemerintah menargetkan komunitas masyarakat seperti dasa wisma atau ibu-ibu terdiri dari 10 Kepala Keluarga (KK) menggunakan aplikasi itu. "Aplikasi dibuat dengan sifat kekhasan masyarakat, yakni mandiri dan gotong-royong," ujar dia.
Aplikasi 10 Rumah Aman juga melengkapi platform Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diluncurkan pekan lalu, yakni PeduliLindungi. “Tujuannya sebagai rujukan," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan oleh perusahan telekomunikasi di Indonesia. Melalui platform itu, Kominfo bisa melakukan tiga hal yakni penelusuran (tracing), pelacakan (tracking) dan pengurungan (fencing) pasien terjangkit covid-19.
Aplikasi itu akan beri peringatan pada ponsel ketika pengguna sudah masuk area potensial sebaran corona. Ponsel akan mendapatkan notifikasi area tidak aman. Aplikasi agar bisa digunakan untuk fencing pada pasien covid-19. Pasien yang sedang diisolasi tidak bisa keluar dari area tertentu. Apabila keluar akan ada notifikasi.
(Baca: Ahli IT Soroti Kelemahan Aplikasi Kominfo untuk Lacak Pasien Corona)