Pendiri dan mantan CEO Uber Travis Kalanick berinvestasi di perusahaan logistik asal Indonesia, Kargo Technologies. Pendanaan tahap awal (seed funding) sebesar US$ 7,6 juta atau Rp 106,4 miliar disalurkan lewat inisiatif 10100 Fund milik Kalanick.
Sequoia Capital India memimpin putaran pendanaan tersebut. Selain itu, ada beberapa investor yang turut serta dalam investasi itu seperti Agaeti Ventures milik Pandu Sjahrir, Patrick Walujo (salah satu pendiri Northstar Group), Intudo Ventures, Zhenfund, ATM Capital, dan InnovenCapital.
CEO Kargo Tiger Fang menyampaikan, tambahan modal itu akan digunakan untuk investasi di bidang infrastruktur dan teknologi. Selain itu, akan dipakai untuk mempercepat akuisisi talenta di Indonesia. “Ini adalah peluang besar,” kata Fang dikutip dari Techcrunch, Jumat (22/3).
(Baca: Indonesia No. 5 Pencetak Startup di Dunia)
Fang merupakan mantan Country General Manager Uber di Indonesia. Ia mendirikan Kargo Tech bersama dengan Yodi Aditya pada 2018 lalu. Sementara Yodi merupakan salah satu dari pendiri marketplace truk Kargo.co.id pada 2015. “Kargo dirancang untuk mengatasi masalah ketersediaan layanan pengiriman barang yang tidak bisa diandalkan dan harga yang tidak transparan,” ujar Fang.
Berdasarkan pengalamannya, sering terjadi kelalaian selama proses pengiriman barang karena minimnya pengawasan antara pengirim dan pengantar barang. Apalagi, komunikasi antara mereka biasanya hanya sebatas telepon panggilan dan pesan lewat WhatsApp. Selain itu, kontrak pengantar barang terkadang dilakukan secara manual sehingga kurang efisien.
Untuk itu, menurutnya perlu ada solusi atas hambatan-hambatan tersebut dalam hal layanan pengiriman barang. Fang mengklaim, Kargo dibangun untuk membuat industri logistik pengangkutan lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Sebab, platform Kargo menghubungkan pengirim, pengangkut, dan pengemudi truk secara real-time.
(Baca: Investasi Startup Tembus US$ 5,5 Miliar, Unicorn Kantongi Porsi Besar)
Sejalan dengan hal itu, Kargo Tech fokus menyediakan layanan pengiriman barang bagi pengusaha baik di sektor retail seperti e-commerce maupun komersial dengan armada logistik berupa truk. Fang berharap, layanannya bisa menurunkan tarif layanan pengiriman dan meningkatkan pendapatan di industri ini.
Adapun 10100 merupakan perusahaan investasi yang dibangun oleh Kalanick pada Maret 2018. Perusahaan ini memang fokus untuk membiayai startup di Asia.