Pemain catur di Chess.com, Dadang Subur yang memakai nama akun Dewa Kipas mencuri perhatian warganet setelah mengalahkan international master (IM) asal Amerika Serikat (AS) Levy Rozman. Namun, tim ahli menyebut bahwa Dewa Kipas terdeteksi bermain curang sehingga diblokir dari platform Chess.com.
Melalui akun Twitter resmi, Chess.com mengumumkan bahwa akun Dewa Kipas diblokir karena melanggar aturan fair play. Chess.com menyatakan, Dewa Kipas menggunakan bantuan dari luar untuk meningkatkan kinerja permainan.
Pemblokiran dilakukan setelah Chess.com mendapatkan laporan dari Levy Rozman atau @GothamChess. Chess.com menjelaskan bahwa tim ahli platform telah meninjau lusinan permainan dan ratusan gerakan, sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa Dewa Kipas curang.
Chess.com mengatakan, pemblokiran dilakukan melalui proses peninjauan sesuai standar. "Drama sudah berakhir. Kebenaran terungkap," kata Levy melalui akun Twitter @GothamChess, Senin (15/3).
Platform Chess.com digunakan oleh para pecatur, baik profesional maupun amatir. Grand Master seperti Hikaru Nakamura, Magnus Carlsen, Fabiano Caruana, dan Wesles So pun bergabung.
Federasi Catur Dunia (FIDE) pun mempercayakan pertandingan catur online kepada Chess.com. Saat ini, jumlah penggunanya mencapai 59 juta.
Dikutip dari Wired.com, Chess.com memiliki tim ahli yang terdiri dari tujuh orang untuk meninjau fair play. Tim ini bekerja seperti ilmuwan data.
Chess.com juga mempunyai fitur pendeteksi kecurangan. Algoritme mengukur seberapa mirip gerakan pemain dengan mesin catur. Kemenangan beruntun dan perilaku selama bermain merupakan faktor pertimbangan algoritme.
Setelah terdeteksi oleh curang oleh fitur, maka tim ahli akan melakukan verifikasi. Jika terbukti, Chess.com mengambil tindakan seperti pemblokiran.
Pada kasus Dewa Kipas, tim menganalisis adanya kesamaan cara bermain Dewa Kipas dengan mesin catur. Akurasi permainan Dewa Kipas pun mencapai 94%, sementara Levy 76%.
Selama 10 pertandingan terakhir, akurasi akun Dewa Kipas tidak pernah turun di bawah 80%. Levy pun curiga dan melaporkannya ke Chess.com.
Peneliti sekaligus master catur nasional Heri Darmanto juga mengamati adanya anomali permainan catur Dewa Kipas di Chess.com. Ia mencatat, akun Dewa Kipas bermain di 369 pertandingan.
Sebanyak 333 pertandingan dilakukan dengan bermain cepat menggunakan kontrol waktu 10 menit. Sisanya menggunakan kontrol waktu 5 menit dan 15 menit. Ini hasil analisis pertandingan Dewa Kipas selama 11 Februari hingga 2 Maret.
Heri melihat adanya keanehan dari data tersebut. Alasannya, grafik permainan Dewa Kipas naik turun sebelum 22 Februari. Ini wajar, karena terjadi pada semua pemain catur, termasuk grand master asal Indonesia seperti Irene Kharisma Sukandar dan Susanto Megaranto.
Namun, akurasi permainan Dewa Kipas selalu tinggi setelah 22 Februari, yakni hingga 95%. Berdasarkan analisis ini, Heri menilai wajar jika Chess.com melakukan investigasi dan berakhir memblokir.
Lagipula, ada lebih dari 500 akun yang diblokir Chess.com karena dinilai curang. "Mereka tegas kalau ada pemain yang melanggar," kata Heri dikutip dari Antara, Jumat (12/3).
Heri menilai, pemblokiran tersebut sesuai dengan kebijakan Chess.com. Sepengetahuannya, platform itu tidak pernah membongkar secara rinci alasan pemblokiran.
Sebelumnya, Dewa Kipas ramai diperbincangkan di jagat maya. Ini setelah anaknya, Ali Akbar mengunggah video pertandingan catur Dewa Kipas dan Levy di Facebook.
Ali menyampaikan, saat itu Dewa Kipas iseng bermain catur di Chess.com sebelum tidur. Namun, ternyata yang menjadi lawannya yakni Levy dengan akun GothamChess yang mempunyai titel IM. Levy sering menayangkan secara langsung pertandingannya di Twitch dan YouTube.
Saat itu, Dewa Kipas mengalahkan GothamChess. Namun, setelahnya akun Dewa Kipas diblokir oleh Chess.com.
Banyak warganet Indonesia yang kemudian menyerang GothamChess dan Chess.com. Mereka membela Dewa Kipas yang diblokir oleh Chess.com.
Dikutip dari Wired.com, Dadang mengaku sudah bermain catur sejak SMP. Dia bermain catur secara otodidak dan memiliki banyak buku catur.
Ia bergabung dengan beberapa klub catur dan mengikuti turnamen lokal. Selain itu, berlatih di bawah asuhan grand master catur Herman Suradiradja, yang merupakan tetangganya.
Dewa Kipas menyukai sistem pertahanan caro-kann, pertahanan Sisilia hingga gambit dalam bermain catur.