Platform media sosial Facebook akhir-akhir ini diramaikan oleh aktivitas menandai (tagging) konten pornografi kepada pengguna secara acak. Ahli teknologi informasi (IT) menyebut, aktivitas itu berpotensi membawa risiko penipuan atau phishing.
Peneliti keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan, aktivitas tagging pada Facebook memang bisa dilakukan secara default. Artinya siapapun bisa memberikan tag pada akun orang lain tanpa harus berteman terlebih dulu.
Namun, akhir-akhir ini banyak pengguna Facebook termasuk di Indonesia yang tiba-tiba di-tag oleh akun yang tidak dikenali. Pengguna yang di-tag kemudian akan diarahkan pada konten porno. Konten ini merupakan pancingan agar calon korban mengklik tautan tertentu.
Judul kontennya pun dibuat bombastis dengan gambar seronok. Misalnya, konten website atau video berjudul 'selingkuh dengan istri teman'.
Ketika pengguna mengkliknya, maka pengguna akan dibuat seolah-olah login pada halaman Facebook palsu. Laman situs palsu itu kemudian seolah-olah meminta konfirmasi usia pengguna untuk melihat video dewasa.
Simak Databoks berikut:
Pratama mengatakan, sangat berbahaya jika calon korban itu terperdaya yang memasukkan data akunnya. "Maka rawan terjadi kejahatan phishing. Akun pengguna sebagai korban juga bisa diambil alih pelaku," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (22/4).
Ketika akun pengguna diambil alih, maka secara tidak sadar, akun pengguna juga dijadikan alat untuk menyebarkan kembali tautan porno kepada pengguna lainnya.
Tips Menghindari phishing
Ada beberapa cara agar terhindar dari aktivitas tagging konten porno itu.
1. Matikan fitur tagging di akun Facebook.
Pengguna bisa masuk ke halaman profile, lalu klik profile setting. Kemudian, pada bagian privacy, klik 'profile and tagging'. Lalu klik 'who can see what other post on your profile'.
2. Hindari notifikasi dari akun asing yang tidak dikenal. "Ini agar tidak salah meng-klik," kata Pratama.
Caranya, klik ikon tambahan, kemudian ada tanda titik tiga di notifikasi. Lalu pilih tulisan 'only get notifications about tags from friends'.
3. Aktifkan fitur reviewing di bagian 'privacy profile setting'. "Gunanya agar siapapun yang menandai akun, pengguna akan mendapat notifikasi untuk melakukan tinjauan atau review terlebih dahulu," kata Pratama.
4. Laporkan tautan yang mencurigakan ke pihak Facebook.
5. Gunakan antivirus. "Jika korbannya terlindungi oleh antivirus yang baik, maka akan langsung muncul peringatan kalau situs yang dikunjungi adalah situs berbahaya, beresiko tinggi dan mengandung aktivitas phishing," kata Spesialis Keamanan Tehnologi Vaksincom Alfons Tanujaya.
6. Selalu waspada dan ikuti berita tentang penipuan atau phishing, karena metodenya selalu berkembang dan bermacam-macam.