Jelang LDNF, Masyarakat Sorong dan Mandalika Ikuti Pelatihan Digital

Kemenkominfo
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
27/10/2021, 17.35 WIB

Pandemi Covid-19 menuntut kemampuan beradaptasi yang cepat. Ketika pergerakan masyarakat dibatasi, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus memutar otak dan beradaptasi untuk bisa bertahan.

Seperti pengalaman Sarah Mirati, Founder dari Mooi Papua, Ia bercerita bahwa sebelum pandemi dirinya melakukan pemasaran dari mulut ke mulut. Ia juga memasarkan produknya ke toko-toko untuk melihat apakah bisa diterima atau tidak oleh masyarakat dan turis.

Lalu pandemi datang secara tiba-tiba dan semuanya terkesiap. Ia harus bisa bertahan di tengah situasi yang berubah dengan cepat. Sejurus kemudian, ia bersama dengan rekan-rekan mulai melakukan riset mengenai media sosial.

Strategi digital marketing kemudian dijalankan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Salah satunya dengan mengunggah konten produk dengan memanfaatkan internet.

“Pada saat itu kami mulai mencoba pemasaran dan jual produk secara daring. Dari situ omzet kita mulai naik hingga 10 juta,” katanya dalam talkshow interaktif bertajuk “Hujan Cuan di Era Digital” yang berlangsung di Sorong, Papua Barat pada 24 September 2021.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dinas Perindustrian Kota Sorong Markus Wafom mengatakan, kondisi pandemi saat ini mendorong pada migrasi berbagai aktivitas, khususnya transaksi jual beli ke ranah digital.

“Sekarang di masa pandemi, kalau kita tidak cepat akselerasi digital, kita akan tertinggal,” tegasnya.

Sementara itu pada acara “Hujan Cuan di Era Digital” yang berlangsung di Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada 12 Oktober 2021, H. Ricky Hartono Putra selaku CEO NTB Mall, mengungkapkan pentingnya memanfaatkan internet.

“Ada yang belum memanfaatkan internet? Kalau sudah, seharusnya semua sudah cuan,” katanya.

Lebih lanjut Ricky mengatakan, keberadaan internet membuka peluang untuk berjualan secara daring. Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk berjualan ialah melakukan riset produk.

“Ini merupakan kunci utama untuk menentukan pasar dan juga produk yang akan dijual. Kemudian melakukan riset persaingan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan dari pesaing,” katanya

Dengan riset, ia menambahkan, kita dapat melihat apakah produk dijual dapat bersaing atau tidak dengan menentukan harga produk yang tepat. Kemudian, membangun database konsumen dan memilih media pemasaran yang tepat agar penjualan efektif.

Meski internet memiliki manfaat besar, literasi digital masyarakat perlu terus didorong. Salah satunya terkait perlindungan data pribadi. Menurut Tenaga Ahli Menkominfo Donny B.U, baik penjual maupun pembeli, tetap perlu memperhatikan keamanan data-data ketika melakukan transaksi jual beli.

Donny juga memaparkan mengenai adanya berbagai fitur-fitur keamanan yang dapat dimanfaatkan guna menjamin keamanan data kita ketika bertransaksi. “Fitur-fitur keamanan yang sekarang kita ketahui, seperti password, itu tidak lagi cukup, karena orang-orang sudah pintar mencuri password,” katanya.

Pekan literasi digital jelang LDNF

Menjelang perhelatan besar Literasi Digital Netizen Fair (LDNF) yang akan berlangsung di 34 provinsi pada November 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar Pekan Literasi Digital.

Acara tersebut berlangsung selama dua hari di Kota Sorong, Papua Barat, dan diikuti sekitar 600 peserta secara daring dan luring. Sementara acara serupa yang berlangsung selama dua hari di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, diikuti sekitar 500 peserta.

Pekan Literasi Digital merupakan salah satu bagian dari kegiatan pamungkas dalam menyambut Literasi Digital Netizen Fair yang bertujuan untuk menyiapkan talenta dan kecakapan digital dalam menghadapi transformasi digital.

Sejumlah tokoh penting ikut berpartisipasi untuk mengisi berbagai sesi yang dihadirkan di Pekan Literasi Digital. Di antaranya Regional Operations Gojek Raden Bagus Faizal Irany Sidharta, CEO NTB Mall H. Ricky Hartono Putra, Kepala LKPU UM Sorong Teguh Hidayat Iskandar Alam, hingga Pegiat UMKM Siti Ashter.

Program ini melingkupi berbagai kegiatan dan pelatihan yang dilaksanakan secara gratis dan terbuka. Selain itu, Pekan Literasi Digital juga disemarakkan dengan Lomba Produksi Konten Inspiratif untuk kategori Fotografi bagi para peserta. Selain kegiatan pekan literasi digital, Kemenkominfo juga mengadakan berbagai kegiatan rutin di berbagai kota yang informasinya dapat diakses melalui event.literasidigital.id.

Informasi lebih lanjut tentang literasi digital dapat diakses melalui info.literasidigital.id.