TV Analog Disetop April, Kominfo Siapkan 5 Juta Set Top Box TV Digital

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Dua murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020).
26/1/2022, 18.58 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal menyetop siaran televisi atau TV analog tahap pertama pada 30 April. Kominfo sudah menyiapkan 5,2 juta set top box untuk beralih ke TV digital.

Set top box adalah alat penangkap sinyal siaran. Jenisnya ada beberapa yakni DVB-T2, DVB-C, DVB-S, dan DVB-IPTV. Sedangkan di Indonesia menggunakan DVB-T2 untuk menangkap siaran TV digital.

Kominfo mengimbau warga kategori ekonomi mampu untuk segera membeli set top box TV digital. Ini untuk menghindari masifnya pembelian alat menjelang penyetopan TV analog, sehingga harganya naik.

"Kami khawatir nanti di pasaran jadi sedikit set top box karena kami berfokus menyediakan untuk masyarakat tidak mampu. Bagi yang mampu, kalau bisa beli, dimulai dari sekarang,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja Digitalisasi Penyiaran Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (26/1).

Menteri Kominfo Johnny G Plate menyampaikan, kementerian sudah menyediakan sekitar 5,2 juta set top box untuk migrasi dari TV analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) tahap pertama dan sebagian fase kedua.

Pada tahap pertama, kebutuhan set top box di 166 kabupaten/kota mencapai 3.203.854. Sedangkan pada tahap kedua, butuh 2.165.890 untuk 96 kabupaten/kota.

Kominfo baru bisa menyediakan 2.011.941 set top box dari total kebutuhan pada tahap kedua. Ini artinya, “153.949 set top box harus dicari jalan keluarnya untuk 14 kabupaten/kota,” kata Johnny dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, pekan lalu (18/1).

Selain itu, butuh 1.368.227 set top box untuk 65 kabupaten/kota dalam rangka tahap ketiga migrasi ke TV digital. “Ini juga masih harus dicarikan jalan keluarnya,” ujar dia.

Merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, jumlah maksimal penerima bantuan set top box mencapai 6.737.971 rumah tangga miskin. Ini akan didapat dari dua cara, yakni:

  1. Pemerintah menyiapkan satu juta alat sesuai keputusan yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Sebanyak 81.206 disediakan untuk delapan kabupaten/kota pada tahap pertama dan 918.794 di 66 kabupaten/kota fase kedua.
  2. Komitmen penyelenggara multipleksing total 4.177.760 set top box.

Itu artinya, kurang 822.240 set top box gratis untuk warga miskin. “Masih perlu diusahakan mencarikan jalan keluarnya,” kata dia.

Sedangkan rincian penyelenggara multipleksing yang berkomitmen menyediakan set top box tahap pertama dan kedua yakni:

  • Grup STM 896.162 di 138 kabupaten/kota untuk tahap pertama. Tahap kedua 317.588 di 32 kabupaten/kota.
  • MNC 844.015 di 139 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 299.106 di 32 kabupaten/kota.
  • Trans Media 455.196 di 134 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 161.315 di 24 kabupaten/kota.
  • Media Group 520.072 di 146 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 184.306 di 26 kabupaten/kota.
  • RTV 369.168 di 99 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 130.832 di 22 kabupaten/kota.

Secara keseluruhan, sesuai data DTKS Kementerian Sosial, terdapat total 7.985.820 rumah tangga miskin yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setelah diverifikasi, ada 6.737.971 juta di antaranya berdomisili di daerah-daerah yang akan migrasi siaran TV analog ke TV digital.

“Data dari Kementerian Sosial tersebut pun memiliki data rumah tangga calon penerima bantuan set top box by name by address, mencakup nama, alamat dan informasi penting lainnya,” ujar Johnny.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Antara