Riset: Jaringan Internet Kabel di Indonesia Kian Tertinggal di ASEAN

Katadata
illustrasi jaringan internet di Indonesia
Penulis: Annissa Mutia
5/6/2022, 17.19 WIB

Performa jaringan internet kabel atau fixed broadband di Indonesia terus tertinggal dari negara-negara lain di kawasan ASEAN. Performa tersebut berdasarkan hasil uji speedtest intellegence yang dilakukan Ookla pada kuartal I hingga IV 2021.

Indonesia menempati peringkat ke-114 pada Speedtest Global Index untuk median kecepatan unduh tetap (fixed download), berdasarkan data Mei 2022. Menurut hasil uji Speedtest Intelligence, kecepatan fixed broadband di Indonesia telah meningkat selama setahun terakhir, dari median kecepatan unduh 17,37 Mbps pada Maret 2021 menjadi 21,23 Mbps pada Maret 2022.

Sementara, kecepatan unggah fixed broadband di pasar telah meningkat dengan margin yang lebih besar, dari 4,95 Mbps pada Maret 2021, menjadi 9,73 Mbps pada Maret 2022. Namun, sebagaimana pasar selulernya, dan meskipun lintasannya membaik, performa fixed broadband Indonesia terus tertinggal dari banyak rekannya di Asia Tenggara.

Median Kecepatan Unduh Fixed Broadband di Pasar ASEAN dari Speedtest Intellegence, K1-K4 2021 (Ookla)

Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tertinggal dari banyak rekannya di kawasan ASEAN pada metrik utama, seperti median kecepatan unduh dan penetrasi router yang lebih canggih yang mendukung Wi-Fi 5 GHz, dan perbedaan ini semakin besar.

Sebagian besar wilayah di Indonesia mencapai median kecepatan unduh yang sama. Namun, masih ada beberapa pencilan (outlier). Bali tercatat sebagai wilayah dengan performa terbaik, dan wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang penduduknya lebih padat terus mengalami performa yang paling lambat di pasar.

Di samping itu, hasil uji speedtest intellegence juga menunjukkan Biznet memimpin pasar dalam performa jaringan fixed broadband di Indonesia, baik secara nasional maupun di banyak wilayah di Indonesia, dengan kecepatan unduh dan unggahnya yang hampir simetris.