Twitter Down Secara Global Selama 40 Menit

Reuters
Twitter
14/7/2022, 20.44 WIB

Media sosial Twitter mengalami masalah dengan ribuan penggunanya di seluruh dunia, yang melaporkan mengalami isu tidak dapat mengakses situs mikro blog itu selama hampir 40 menit.

Berdasarkan laporan Downdetector, pengguna mulai melaporkan akses Twitter 'down' sekitar pukul 18:39 WIB, dengan puncak laporan terjadi pada pukul 19:17 WIB. Setelah itu, laporan pengguna mulai berkurang dan akses Twitter mulai berangsur normal di beberapa tempat.

Menyitir Reuters, lebih dari 50 ribu insiden pengguna melaporkan masalah dengan Twitter di Amerika Serikat. Pengguna di negara lain termasuk Indonesia, Inggris, Meksiko, Brasil, dan Italia juga melaporkan masalah serupa.

Pengguna yang mengakses Twitter pun akan muncul pesan bahwa Twitter sedang kelebihan beban. "Twitter is over capacity. Please wait a few moments then try again." 

Twitter Down (Katadata)

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari Twitter mengenai penyebab terjadinya masalah dalam akses layanan mereka.

Berdasarkan data Twitter, pengguna mereka terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Pengguna Twitter terbanyak di dunia berasal dari Amerika Serikat (AS), dengan rata-rata jumlah pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (monetizable daily active usage/mDAU) mencapat 39,6 juta pada kuartal I-2022, naik 6,4% (yoy) dari tahun sebelumnya.

Ini adalah permasalahan besar untuk Twitter sejak serangkaian masalah jaringan sosial tersebut pada Februari. Kala itu, Twitter sempat 'down' dua kali dalam sepekan, dengan pengguna tidak dapat mengakses layanan di beberapa bagian AS karena "bug teknis yang mencegah unduhan timeline dan Tweet yang diunggah pengguna."

Masalah layanan Twitter terbaru ini muncul beberapa hari setelah perusahaan jejaring sosial ini mengajukan gugatan terhadap Elon Musk, orang terkaya di dunia.

Musk sedang mencoba untuk keluar dari kesepakatan akuisisi senilai USD 44 miliar dengan mendasarkan klaimnya, bahwa Twitter telah gagal memenuhi permintaan informasi tentang aktivitas bot dan spam di platform tersebut.

Platform media sosial itu meminta pengadilan untuk memerintahkan Elon Musk segera menyelesaikan pembelian saham sesuai dengan nilai kesepakatan awal, yakni US$ 54,2 per saham.