3 Alasan Orang Terkaya di Dunia Elon Musk Batal Beli Twitter

Desy Setyowati
11 Juli 2022, 14:38
elon musk, twitter, orang terkaya di dunia
Istimewa
Elon Musk

Orang terkaya di dunia versi Forbes, Elon Musk mengumumkan tidak jadi membeli Twitter US$ 44 miliar atau sekitar Rp 660 triliun. Twitter pun berencana menuntut CEO Tesla ini ke pengadilan.

“Twitter membuat representasi palsu dan menyesatkan tentang prevalensi akun palsu di platform,” demikian isi surat enam paragraf yang diajukan oleh Elon Musk kepada Securities and Exchange Commission (SEC), dikutip dari NPR, Minggu (10/7).

Advertisement

Padahal, Elon Musk sempat berselisih dengan dewan direksi Twitter saat mengumumkan akan membeli perusahaan media sosial itu. Pendiri Tesla ini bahkan mengancam akan mengurangi gaji mereka setelah membeli Twitter.

Twitter bahkan menargetkan 13 juta pengguna selama April – Juni. Ini merupakan target tertinggi yang ditetapkan oleh perusahaan.

Setidaknya ada tiga alasan Elon Musk membatalkan pembelian Twitter, sebagai berikut:

1. Transparansi jumlah akun bot dan spam di Twitter

Akun "bot" atau "spam" atau " palsu" semuanya merujuk pada akun tidak autentik yang meniru cara orang menggunakan Twitter. Beberapa akun spam diotomatisasi menggunakan mesin, tetapi ada juga yang dioperasikan oleh orang.

Bot dapat membalas cuitan orang lain, berbagi tweet, mengikuti dan diikuti oleh orang.

Elon Musk prihatin dengan akun bot atau spam. Ia pun meminta Twitter mengatasi hal ini saat menghadiri acara untuk karyawan perusahaan media sosial itu pada 2020.

Sejak mengumumkan niatnya untuk membeli Twitter pada April, Elon Musk berulang kali mencuit tentang akun bot dan spam di platform.

CEO Twitter Parag Agrawal kemudian mencuit soal cara perusahaan mendeteksi dan memerangi akun bot atau spam. Cuitan ini kemudian ditanggapi dengan emoji kotoran oleh Elon Musk.

Elon Musk yakin jumlahnya 20% dari total akun.

Dalam surat terkait pembatalan pembelian Twitter pada 6 Juni, pengacara Elon Musk yakni Mike Ringler pun meminta lebih banyak informasi mengenai akun bot dan spam. “Twitter menolak permintaan data,” kata dia.

Menurutnya, penolakan itu sama saja dengan pelanggaran kesepakatan. Hal ini memberi Elon Musk hak untuk memutuskan perjanjian.

Keesokan harinya, Twitter setuju untuk mengizinkan Elon Musk akses langsung terkait data traffic di platform.

Sejak mencatatkan saham perdana alias IPO pada 2013, Twitter memperkirakan bahwa sekitar 5% akun adalah bot atau spam. Pekan lalu, perusahaan mengatakan kepada wartawan bahwa mereka menghapus sekitar satu juta akun bot dan spam setiap hari.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement