Anak Usaha Telkom, Telin, Bidik Proyek Layanan Internet di Afrika

ANTARA FOTO/REUTERS/Sumaya Hisham/ama/cf
Suasana di Cape Town, Afrika Selatan, Jumat (27/3/2020).
Penulis: Yuliawati
19/7/2022, 10.58 WIB

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), membidik masuk ke pasar Afrika mulai tahun depan. Telin saat ini telah memberikan layanan infrastruktur internet yang menjangkau 28 negara di antaranya dengan  proyek kabel bawah laut.

"Persiapan sudah dimulai dari sekarang, targetnya satu, dua tahun ini. Paling telat tahun depan itu sudah nyampe ke sana. Mudah-mudahan lebih cepat lagi," kata CEO Telin Budi Satria Dharma Purba dalam temu media di Jakarta, Senin (18/7).

Budi mengatakan perusahaan akan melakukan pendekatan yang berbeda untuk bisa masuk pasar Afrika. Salah satunya dengan mendekati perusahaan Indonesia yang sudah eksis di pasar Afrika. Pendekatan itu dilakukan untuk bisa menghadirkan solusi layanan yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan tersebut.

Dia menyebutkan sudah ada beberapa perusahaan nasional yang membuka bisnis di Afrika. "Tidak langsung buka kantor, kami kirim dulu sales representative, yang tahu pasar di sana," katanya.

Budi mengatakan dengan kondisi geopolitik di Afrika yang tidak stabil, perusahaan mengambil langkah hati-hati melalui kemitraan dengan operator setempat.

Budi menjelaskan pendekatan masuk ke pasar Afrika dilakukan sejalan dengan diresmikannya kantor representatif baru Telin di Dubai, Uni Emirat Arab, akhir Maret lalu.

Keberadaan kantor di Dubai merupakan wujud komitmen Telin dalam mengembangkan bisnisnya di Timur Tengah, termasuk Afrika, serta memperluas jangkauan operasional dan kehadirannya.

Komisaris Utama Telin yang juga Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom Bogi Witjaksono mengatakan negara dengan demografi tinggi memang merupakan pasar empuk bagi ekonomi digital. Terlebih demografi yang tengah mengejar ketertinggalan.

Dia mengatakan ekonomi di Afrika menjanjikan akan berkembang setelah investor dari Cina intensif membangun infrastruktur di benua itu. "Kami ingin bangun konektivitas dari sumber-sumber ekonomi. Dan saya challenge (tantang) Telin. Kami sudah masuk Amerika, Taiwan, dan kami pemain lama yang sangat diperhitungkan di Singapura. Kenapa tidak berani masuk ke pusat pertumbuhan ekonomi baru?" kata dia.

Bogi pun menilai dengan masuk ke pusat pertumbuhan ekonomi baru diharapkan bisa membawa berbagai produk Indonesia ke pasar yang baru tersebut. "Jadi kami tidak menunggu bola. Kami lakukan inisiasi," katanya.

Anak usaha Telkom yang punya misi menjadikan Indonesia sebagai hub interkoneksi itu telah memiliki 11 kantor global di seluruh dunia. Dari hampir 500 karyawannya, sebanyak 36% merupakan warga negara asing dari 16 negara.

Perusahaan memberikan layanan sambungan langsung internasional, internet dan konten, termasuk kabel laut dan konektivitas data. Hingga saat ini, Telin telah melayani 26 sistem kabel bawah laut sepanjang 222.260 km dan lima pusat data internasional.

Reporter: Antara