Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Ini yang Paling Banyak Dicari

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.
Sejumlah peserta didik menyusun bahasa pemograman web saat mengikuti program "Fullstack Web Development Bootcamp" di Gamelab Indonesia, Salatiga, Jawa Tengah.
Penulis: Lenny Septiani
4/8/2022, 22.39 WIB

Untuk mendukung pengembangan ekonomi digital, dibutuhkan strategi untuk menyiapkan talenta digital. Ketersediaan talenta digital merupakan key enabler dalam pengembangan sektor digital yang terus bertumbuh seperti di industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).  

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2030, Indonesia masih membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital atau 600 orang per tahun. 

Rudy berpendapat jika perlu digali lebih lanjut terkait data talenta apa yang dibutuhkan, daerah mana yang membutuhkan, lalu pekerjaan apa yang kira-kira akan shortage di tahun 2030 dengan kekurangan talent dan sebagainya. 

"Sehingga masyarakat untuk bisa menyiapkan diri lebih baik lagi," kata Rudy, dalam acara Digital Transformation Indonesia Conference & Expo pada Kamis (4/8), 

Rudy mengatakan kalau digital talent anak bangsa dapat dikuatkan dengan logic thinking, matematik, dan sebagainya. Dalam paparannya, Rudy menyebutkan beberapa skill yang dibutuhkan untuk menghadapi era digital, di antaranya:

- Product marketing

- Digital Marketing

- Software Development

- Advertising

- Human Computer Interaction

- Development Tools

- Data Storage Technologies

- Computer Networking

- Web Development

- Management Consulting

- Entrepreneurship

- Artificial Intelligence

- Data Science

- Retail Sales

- Technical Support

- Social Media

- Graphic Design

- Information Management 

Menurut kajian Alfa Beta tahun 2021, tenaga kerja yang memiliki ketrampilan digital mampu memberikan kontribusi sebesar 1965 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2030. Kontribusi tersebut bahkan dapat ditingkatkan menjadi 4434 triliun apabila dilakukan percepatan penyediaan talenta digital. 

"Sehingga kita harus bekerja not business as usual," kata Rudy. 

Rudy juga menyebutkan tantangan yang harus dihadapi untuk pengembangan digital di Indonesia, seperti:

1. Adanya skill gap antara lulusan lembaga pendidikan dengan kebutuhan di dunia industri.

2. Rendahnya latar belakang pendidikan tenaga kerja dan literasi digital masyarakat.

3. Belum meratanya ketersediaan dan kualitas infrastruktur digital.

 

Reporter: Lenny Septiani