Kominfo: Migrasi TV Digital Bisa Ciptakan 232 Ribu Lapangan Kerja Baru

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Warga menonton televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Penulis: Desy Setyowati
5/10/2022, 18.26 WIB

“Tentu kami akan menjawab tantangan semaksimal mungkin supaya (migrasi dari TV analog ke TV digital) bisa sesuai target 2 November,” kata Ismail saat konferensi pers di kantor Kominfo, yang dikutip dari tayangan virtual, Rabu (5/10).

Saat ini, migrasi dari TV analog ke TV digital sudah berlangsung di 18 wilayah yang mencakup 40 kabupaten/kota. Tersisa 94 wilayah yang belum menggelar ASO.

Manfaat Migrasi ke TV digital

Ia pun menjabarkan manfaat dari TV analog ke TV digital. Data ini merujuk pada studi Boston Consulting Group (BCG) pada 2017. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Siaran televisi lebih bersih dan banyak pilihan program siaran. Hal ini karena pemanfaatan kanal frekuensi yang lebih efisien melalui infrastruktur multiplexing.
  2. Penambahan 181 ribu kegiatan usaha baru
  3. Menciptakan 232 ribu lapangan kerja baru
  4. Peningkatan penerimaan negara dalam bentuk pajak dan penerimaan negara bukan pajak Rp 77 triliun
  5. Berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Rp 443,8 triliun
  6. Dampak lainnya ke ekonomi dan sosial, baik di sektor pendidikan, kesehatan, maupun UMKM

“Namun, Indonesia dan sejumlah negara bertransformasi ke digital secara besar-besaran, maka efek berganda atau multiplayer effect dari digitalisasi penyiaran akan jauh lebih besar dibandingkan studi BCG,” kata Ismail.

“Kami akan melakukan analisis dan studi lanjutan atas multiplayer effect dari digitalisasi penyiaran Indonesia yang diyakini manfaatnya akan lebih besar,” tambah dia.

Halaman: