Televisi atau TV analog di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) resmi mati pada 2 November lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, tingkat kepermisaan siaran TV digital di wilayah ini tumbuh 70%.
“Tingkat kepemirsaan siaran TV digital di Jabodetabek berangsur pulih sampai 70%,” kata Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Geryantika Kurnia kepada Katadata.co.id, Rabu (30/11).
Itu artinya, pengguna televisi di Jabodetabek semakin masif menggunakan siaran TV digital. Mereka beralih dari TV analog ke TV digital baik menggunakan set top box maupun perangkat digital.
Angka tersebut berdasarkan data Nielsen Audience Measurement. Data ini juga menyebutkan, peralihan dari TV analog ke TV digital di Jabodetabek mendorong analog switch off (ASO) di wilayah lain.
“Minat masyarakat di kota-kota besar lain untuk beralih ke siaran digital dengan rata-rata peningkatan 42% - 59% dalam tiga pekan terakhir,” ujar Gery.
Dengan pencapaian tersebut, Kominfo pun bakal mematikan TV analog di Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Batam pada besok (2/12). Penetapan waktu ini sudah mempertimbangkan usulan dari penyelenggara MUX atau multipleksing dan TV Induk Jaringan Non Multipleksing.
Keduanya meminta agar pelaksanaan migrasi dari TV analog ke TV digital di wilayah lain memperhatikan ketersediaan dan pendistribusian set top box untuk warga kurang mampu di setiap daerah.
“Migrasi siaran TV analog ke TV digital ini harus jalan dan tidak boleh tertunda karena alasan tertentu. Ini sudah amanah dari Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mohamad Reza dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Siaran Digital dan Ketersediaan set top box, dikutip dari siaran pers, Selasa (29/11).
Rapat tersebut dihadiri Kominfo, KPI Pusat, KPID, penyelenggara MUX, Lembaga Penyiaran TV Swasta, penyedia set top box, Asosiasi Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) dan AC Nielsen.
Berdasarkan rapat tersebut, realisasi penerimaan bantuan set top box di Semarang dan Batam sudah 100%. Sedangkan di Bandung, Yogyakarta, dan Solo baru 98%.
Selain itu, kota Surabaya yang semestinya beralih ke TV digital pada 2 Desember menjadi diundur untuk waktu yang belum ditentukan. “Sebab, pendistribusian set top box baru 66%,” kata Reza.
Rincian pendistribusian set top box untuk warga kurang mampu di wilayah ASO tahap II per 29 November sebagai berikut:
Perwakilan dari Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menyatakan tidak ada masalah dengan stok set top box. Mereka juga rutin memonitor ketersediaan set top box di pasaran, baik offline dan online.
“Bahkan, mereka meminta agar diinformasikan dengan detail jika ada kelangkaan dan lonjakan harga. Terkait hal ini, kami meminta ini menjadi perhatian serius,” kata Reza.