Bjorka menjual 19 juta data yang diklaim milik BPJS Ketenagakerjaan. Warganet meminta peretas atau hacker ini membuka data kekayaan pejabat Indonesia. Ada juga yang menduga ini pengalihan isu.
Hacker Bjorka mengunggah file 5GB berisi 19.564.922 data anggota BPJS Ketenagakerjaan di Breached.vc pada Minggu (12/3). Isi dokumen digital ini di antaranya:
- Nomor Induk Kependudukan (NIK)
- Nama anggota
- Nomor ponsel
- Alamat
- Tempat tanggal lahir
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Tempat bekerja
Data yang diklaim milik anggota BPJS Ketenagakerjaan itu dibanderol US$ 10 ribu atau sekitar Rp 154 juta. Namun pembelian hanya dalam bentuk bitcoin.
Bjorka memberikan sampel berisi 100 ribu data anggota BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika ingin membeli basis data saya, langsung PM saya di BF atau hubungi saya di Telegram dengan format berikut: ‘saya ingin membeli data [nama data]’," kata Bjorka dikutip dari laman Breached.vc.
“Saluran sebelumnya ditutup lagi oleh Telegram dan sudah terjadi lima kali. Silahkan bergabung ke saluran Telegram terbaru saya dengan mengunjungi situs website saya https://bjork.ai ," tambah dia.
Dugaan kebocoran data BPJS Ketenagakerjaan itu diunggah oleh warganet di Twitter. Cuitan ini kemudian dibalas oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami sedang berkoordinasi dan melakukan investigasi terkait kebenaran informasi adanya peretadan data. Bersamaan dengan itu, kami juga meningkatkan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif,” kata tim administrasi BPJS Ketenagakerjaan, Senin (13/3).
Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, perusahaan berkoordinasi dan melakukan investigasi detail dengan beberapa pihak terkait.
"Kami sebagai pengelola data peserta, menindaklanjuti kabar ini secara serius," kata Oni kepada Katadata.co.id, Selasa (14/3).
Namun warganet yang mengetahui hal itu justru tidak komplain terkait data anggota BPJS Ketenagakerjaan. Mereka justru meminta Bjorka membuka data kekayaan pejabat Indonesia.
Hal itu menyusul tren berita pejabat Indonesia yang gemar pamer harta. "Kenapa Bjorka tidak bongkar data kekayaan instansi yang sedang disorot ya? Padahal data menteri bisa dia bongkar," kata @Martunus_Leo.
Pengguna Twitter lainnya @SatuhatiCoffee juga meminta Bjorka membongkar data harga pejabat Ditjen Pajak.
“Bjorka kalau tidak bisa membuka data pejabat korup, tidak usah sok meretas (hacker). Memalukan saja,” kata pengguna Twitter lainnya @hanyakoleksiaj1.
“Cobalah Bjorka membuka dan berbagi data pejabat, pemilik rekening gendut berikut asetnya. Sudah terdaftar di LHKPN dan membayar pajak belum? Kalau hanya mendapatkan data BPJS, tukang gorengan sudah lebih dulu,” ujar @Gatho_loco_.
Beberapa netizen lainnya berkomentar soal kemunculan Bjorka bersamaan dengan kehebohan soal pejabat pamer harta.
“Di tengah isu pejabat pajak yang terbongkar, hacker wannabe muncul lagi. Memang sudah terlihat tugasnya mengalihkan atensi publik, lambat laun orang lupa dengan kasus pajak” vuit @gruefish.