IBM Akan Didik 7.000 Mahasiswa dan Pegawai Negeri Soal Keamanan Siber

Katadata
Ilsutrasi keamanan siber.
26/5/2023, 20.42 WIB

Masalah keamanan siber masih menjadi isu sektor digital di Indonesia. Oleh sebab itu, raksasa teknologi Amerika Serikat, International Business Machines (IBM) menargetkan mendidik 7.000 mahasiswa dan pegawai pemerintah terkait cybersecurity.

Presiden dan Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih mengatakan selain peningkatan perangkat lunak, edukasi tidak kalah penting untuk menghadapi serangan siber. Tujuannya, meningkatkan kesadaran pengguna akan keamanan data mereka.

"Edukasi yang secara konsisten harus kita lakukan," katanya dalam media group interview di Jakarta, Jumat (26/5). 

Kolaborasi IBM dengan pemerintah seperti IBM Academy yang diberikan kepada mahasiswa sebagai wujud program Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud). Salah satu materi yang diajarkan adalah mengenai cybersecurity.

Roy mengatakan rencana perusahaan ke depan adalah menargetkan lebih banyak peserta didik. Pelatihan dilakukan bersamaan program Kampus Merdeka.

"Batch berikutnya yang diperlukan kampus merdeka ini, kami akan mendidik 7000 mahasiswa," ujarnya.

IBM juga telah menerima permintaan dari pemerintah untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada pegawai kementerian. "Kami berikan training bagaimana melakukan atau memproteksi dari sisi cybersecurity dengan baik," kata Roy.

Sebelumnya, IBM juga telah menggelar pelatihan digital yang diluncurkan pada Februari 2023 di Nongsa Digital Park, Batam. Melalui akademi ini, IBM akan membantu mempercepat aspirasi Peta Jalan Ekonomi Digital Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan keterampilan digital di Asia Tenggara.

Akademi ini dioperasikan oleh PT Kinema Systrans Multimedia melalui divisi Infinite Learning. Pelatihan yang ditawarkan seperti kursus AI, cloud hybrid, dan keamanan siber dari program IBM SkillsBuild dan Red Hat.

Pelatihan ini dibagi menjad dua tahap. Pertama, kursus percontohan selama 5 bulan. Mahasiswa akan mempelajari keterampilan sesuai permintaan melalui 100% kelas yang dipimpin instruktur dan lokakarya langsung.

Kedua, pelatihan selama 6 minggu di tempat pelatihan dengan wawasan dan pengalaman kehidupan nyata langsung dari industri regional dan pakar teknologi.

Reporter: Lenny Septiani