Huawei, perusahaan penyedia infrastruktur teknologi asal Cina, mendukung sistem pertahanan cerdas 5.0 terintegrasi dengan implementasi konsep kota cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Hal ini disampaikan Direktur Strategi TIK dan Bisnis Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi, dalam acara Seminar Pertahanan Nasional Pertahanan Keamanan dengan tajuk 'Pertahanan Cerdas 5.0 untuk Ibukota Nusantara'. Acara ini sekaligus merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka hari jadi Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas RI ke-58.
Rosidi menyatakan Huawei telah aktif mengeksplorasi teknologi-teknologi inovatif yang erat hubungannya dengan kota cerdas, baik melalui riset maupun praktik. Hal ini dapat mendukung transformasi digital sistem pertahanan cerdas 5.0 yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia di IKN.
Teknologi-teknologi itu meliputi 5G, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), big data, dan Internet of Things (IoT).
"Sistem pertahanan cerdas merupakan bagian implementasi kota yang aman. Huawei telah berpengalaman menangani lebih dari 700 kota yang tersebar di lebih 100 negara dan wilayah," kata Rosidi dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5).
Oleh karena itu, ujar Rosidi, perencanaan sistem pertahanan cerdas, termasuk implementasinya dapat mengadopsi dan mengintegrasi pengalaman yang telah terjadi di kota-kota lain di dunia.
Dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menjelaskan rencana pengaplikasian model kota cerdas di IKN tidak hanya terbatas pada jaringan dan infrastruktur teknologi informasi semata. IKN yang memiliki peran krusial dalam pemerintahan di masa mendatang, juga memerlukan sistem pertahanan yang cerdas.
Maka itu, menurut dia, seminar ini merupakan bentuk upaya mencari terobosan-terobosan kebijakan untuk memastikan pertahanan yang digelar di IKN bisa sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
“Kami melihat ada perkembangan-perkembangan teknologi baru. Kalau dalam tiga tahun terakhir ini kombinasi antara siber, kombinasi digital dengan ruang antariksa yang akhirnya menghasilkan tema pagi ini smart defence (pertahanan cerdas) yang betul-betul mengandalkan lompatan teknologi,” ujarnya.
Sistem pertahanan cerdas diharapkan mempunyai kemampuan dalam mendeteksi ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara secara dini, dengan berbagi informasi atau data antar pihak dan pengolahan data yang lebih akurat. Tujuannya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih cepat, efisien dan terarah.
Pengembangan dan implementasi infrastruktur sistem pertahanan yang cerdas dan berkelanjutan yang berlangsung saat ini juga akan berperan sebagai model acuan bagi perencanaan jangka menengah dan panjang, serta mendukung terwujudnya visi Indonesia emas 2045.