Ini Kriteria Talenta Digital yang Dicari Bank Mandiri

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Pegawai Bank Mandiri melayani Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kantor Remitansi Bank Mandiri cabang Hong Kong, Keswick, Hong Kong, Rabu (28/6/2023).
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Lavinda
20/7/2023, 17.44 WIB

Talenta digital menjadi salah satu faktor penting untuk melakukan transformasi digital di Indonesia. Bank Mandiri memaparkan ciri talenta digital yang dicari perusahaan untuk mengembangkan produk perusahaan.

VP Digital Banking Product Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Prasetyo mengatakan pihaknya terbuka pada talenta digital dengan berbagai kemampuan untuk mendorong inovasi perusahaan.

"Misalnya, teman-teman yang punya talenta di data science engineering, research, atau UX designer,” ujar dia dalam panel diskusi Equitable and Sustainable Digital Ecosystem acara Katadata IDE 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).

Ia mengatakan rencana perusahaan untuk go-digital masih memiliki banyak tantangan.

“Jadi kalau ngomongin development, antriannya banyak, meskipun platform Mandiri memiliki banyak fitur,” kata dia.

Sebelumnya, SVP Digital Banking Delivery Bank Mandiri Victor Erico Korompis mengatakan, aplikasi pembayaran Livin’ by Mandiri memiliki 12.000 transaksi per detik. Oleh karena itu, bank harus memiliki infrastruktur yang dapat menampung permintaan dengan volume sebesar ini. 

“Kami menyiapkan infrastruktur sampai 50 ribu per detik,” kata Victor dalam acara Sibernetik x Katadata ‘Winning in Digital Disruption Era’, Rabu (28/9). Teknologi yang dimaksud yakni data streaming platform.

Selain itu, ada auto scaling yakni layanan yang secara otomatis menyesuaikan sumber daya komputasi awan atau cloud berdasarkan volume permintaan pengguna. Ketika permintaan akan sumber daya komputasi meningkat, auto scaling otomatis menambahkan elastic compute service (ECS) instan. 

“Ketika permintaan datang, otomatis kapasitas server kami itu bisa bertambah secara otomatis,” ujar Victor. “Jadi tidak perlu menunggu orang mengambil tindakan, mesin langsung melakukan autoscaling.”

Ia mengatakan bahwa infrastruktur seperti itu hanya bisa dicapai dengan teknologi terkini. “Rata-rata memang open source,” katanya.

Reporter: Lenny Septiani