Jakarta akan mengalami fenomena kulminasi atau ‘hari tanpa bayangan’ pada Siang ini (9/10). BMKG memperkirakan, matahari akan tepat berada di atas benda-benda di ibu kota pada Pukul 11.40 WIB.
BMKG mencatat Jakarta juga pernah mengalami kulminasi pada 5 Maret. “Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama akan terjadi dua kali dalam setahun,” kata BMKG dalam laman resmi, akhir bulan lalu (28/9).
Indonesia akan mengalami 'hari tanpa bayangan' selama September - Oktober.
Peristiwa 'hari tanpa bayangan terjadi ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena ini disebut sebagai kulminasi utama.
“Saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” kata BMKG dalam laman resmi, dikutip pada Agustus (30/8). Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Fenomena kulminasi dapat terjadi karena bidang ekuator atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi. Ini membuat posisi Matahari dari Bumi terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat lintang utara (LU) sampai 23,5 derajat lintang selatan (LS).
Hal itu disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
BMKG mengatakan, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret Pukul 04.24 WIB dan 23 September Pukul 13.50 WIB.
Matahari akan berada di titik balik Utara pada 21 Juni Pukul 21.57 WIB. Lalu berada di titik balik Selatan pada 22 Desember Pukul 10.27 WIB.