https://katadata.co.id/tags/

Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui bahwa kehadiran platform over the top alias OTT seperti WhatsApp hingga Google berdampak pada kesehatan bisnis operator seluler di Indonesia seperti Telkomsel, XL Axiata, Smartfren hingga Indosat.

“Tren peningkatan pendapatan dan laba operator seluler ternyata semakin berat, tersaingi dengan over the top seperti WhatsApp, Google, Netflix, dan sebagainya yang memanfaatkan infrastruktur (internet di Indonesia),” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail dalam acara Ngopi Bareng Kominfo di ruang pers Kominfo, Jumat (12/1).

Infrastruktur yang dimaksud seperti stasiun pemancar alias Base Transceiver Station (BTS). BTS berfungsi mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah, ponsel dan gadget lainnya. Kemudian sinyal radio diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi pesan atau data.

Berdasarkan data BAKTI Kominfo, ada tiga jenis BTS yakni tower satu kaki, tiga kaki, dan empat kaki. Tower empat kaki menjadi yang paling aman, karena konstruksinya lebih kokoh. Namun biaya untuk membangun menara empat kaki sekitar Rp 650 juta – Rp 1 miliar.

“Bisnis OTT besar, sedangkan infrastruktur membutuhkan investasi yang sangat besar. Apalagi negara seperti Indonesia menyediakan infrastruktur internet dari Sabang sampai Merauke,” kata Ismail.

Infrastruktur internet yang dibangun oleh Kominfo di antaranya:

1. Proyek Palapa Ring, yang cakupan internetnya sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Lenny Septiani