Konten Politik dan Gosip Paling Diminati Warga Indonesia, Rawan Hoaks

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (kanan), capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (kiri), dan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Penulis: Lenny Septiani
31/1/2024, 16.29 WIB

Konten politik dan gosip paling diminati warga Indonesia, menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII. Kedua konten ini juga rawan penyebaran hoaks.

Berikut rincian konten yang paling sering diakses masyarakat Indonesia pada 2024 dibandingkan 2023:

  1. Politik, sosial hukum, dan HAM : 40,56% naik dari 24,73%
  2. Olahraga : 32,50% turun dari 34,34%
  3. Infotainment atau gosip : 31,25% turun dari 32,32%
  4. Budaya dan pariwisata : 21,61% turun dari 22,17%
  5. Pendidikan dan IPTEK : 18,53% naik tipis dari 18,46%
  6. Ekonomi, keuangan dan bisnis : 29,32% naik dari 28,98%
  7. Mancanegara : 4,44% turun dari 4,85%
  8. Kesehatan : 27,79% turun dari 36,96%
  9. Tidak tahu : 5,5% turun dari 18,1%

Sementara itu, kategori informasi hoaks yang paling sering ditemui:

  1. Politik 24,7%
  2. Infotainment atau gosip 15,27%
  3. Pemerintahan 10,38%
  4. Ekonomi atau keuangan 10,53%
  5. Pendidikan 2,58%
  6. Kesehatan 6,78%
  7. Keagamaan 8,18%
  8. Internasional 1,53%
  9. Bencana 8,56%

Ketua Umum APJII Muhammad Arif menyampaikan, media sosial menjadi saluran yang paling sering ditemukan informasi hoaks. Rinciannya sebagai berikut:

  • Media sosial 59,75%
  • Media komunikasi seperti WhatsApp 29,12%
  • Situs berita 11,12%

Menurut Arif, perlu ada kolaborasi antara platform media sosial, pengawas konten, dan lembaga verifikasi fakta untuk mengurangi penyebaran dan menangani hoaks, termasuk peningkatan literasi digital

Reporter: Lenny Septiani