"Elon Musk tidak membayar tagihan. Ia percaya bahwa peraturan tidak berlaku baginya, dan menggunakan kekayaan dan kekuasaan untuk menindas siapa pun yang tidak setuju dengannya," kata pengaduan tersebut.

Keluhan tersebut juga menyinggung komentar yang dibuat Elon Musk kepada penulis biografi resminya, Walter Isaacson. Saat itu, Elon Musk menyatakan akan 'memburu' setiap eksekutif dan direktur Twitter hingga mereka mati.

Pengacara mantan eksekutif Twitter berpendapat, pernyataan Elon Musk itu bukanlah omong kosong seorang miliarder egois yang dikelilingi oleh para pendukung yang tidak mau berhadapan dengan konsekuensi hukum dari pilihannya sendiri.

Menurut pengacara, Elon Musk membual kepada Isaacson secara khusus tentang bagaimana ia berencana menipu para eksekutif Twitter dari tunjangan pesangon. Tujuannya, menyelamatkan US$ 200 juta untuk dirinya sendiri.

Gugatan tersebut diajukan di Distrik Utara California. Ini setelah pembicaraan penyelesaian antara X Corp. dan mantan manajer Twitter gagal, dalam kasus pesangon US$ 500 juta yang belum dibayarkan kepada para mantan manajer dan teknisi Twitter menjadi sengketa.

Perwakilan dari X Corp. dan Elon Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani