Dampak ke Harga dan Kecepatan Internet jika XL dan Smartfren Merger

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Pekerja saat memeriksa jaringan XL Axiata di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023).
Penulis: Lenny Septiani
29/4/2024, 14.59 WIB

Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong XL Axiata merger dengan Smartfren. Bagaimana dampaknya terhadap harga dan kecepatan internet?

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan, merger XL Axiata dan Smartfren didasarkan pada kepentingan bisnis. “Utamanya untuk mengurangi kompetisi dan mengakumulasi kapital,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (26/4).

Dari sisi harga internet, Usman menegaskan bahwa Kominfo terus melakukan pengawasan dan pengendalian guna memastikan ketersediaan dan tarif layanan, baik ada maupun tidak ada merger.

Peneliti telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung atau ITB Agung Harsoyo mengatakan, industri telekomunikasi menjadi lebih efisien jika XL Axiata dan Smartfren bergabung. Jumlah pemain yang lebih sedikit mendorong sharing infrastruktur atau sumber daya, sehingga kualitas layanan meningkat.

“Sumber daya pita frekuensi dengan teknologi 4G dapat diagregasikan, sehingga kecepatan internet pelanggan meningkat,” kata Agung kepada Katadata.co.id, Jumat (26/4).

Dari sisi harga, menurut dia biaya layanan internet di Indonesia sudah terjangkau. Berdasarkan laporan cable.co.uk, rata-rata harga paket internet mobile di Indonesia pada 2021 merupakan yang termurah ke-12 di dunia. Rinciannya sebagai berikut:

Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga internet. “Merger atau konsolidasi, kalaupun berpengaruh terhadap harga, tidak akan banyak. Sebab biaya lain tidak turun, bahkan bisa jadi makin naik,” Agung menambahkan.

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, aksi korporasi berupa merger tergantung dari keputusan pemegang saham. Dian tidak menutup peluang adanya merger dengan Smartfren, bagian dari Grup Sinarmas. 

"Hingga kini belum ada kepastian dan belum ada hilal," kata Dian dalam acara Halalbihalal Media bersama XL Axiata di Jakarta, Kamis (25/4). 

Selain itu, belum ada aksi due diligence sebagai salah satu langkah yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang ingin merger.

Reporter: Lenny Septiani