Presiden Jokowi atau Joko Widodo akan meresmikan laboratorium pengujian alat dan perangkat telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Laboratorium bernama Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) ini menghabiskan dana investasi sebesar Rp 1 triliun.
Laboratorium tersebut berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika atau SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo.
“Laboratorium pengujian ini menjadi bagian penting dari ekosistem nasional,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, dalam Konferensi pers sekaligus meninjau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Kementerian Kominfo, di Depok, Kamis (2/5).
IDTH berfungsi sebagai laboratorium pengujian untuk memastikan bahwa alat dan perangkat telekomunikasi memenuhi standar keamanan dan kualitas tinggi.
Selain itu, untuk memastikan keselarasan yang diperlukan dalam membangun ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan.
BBPPT atau dibangun di Tapos Depok, Jawa Barat di atas lahan seluas 22.723 meter persegi dengan luas bangunan 11.953 meter persegi.
Budi Arie mengatakan fasilitas tersebut dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang dioperasikan oleh para profesional kompeten di bidang pengujian dan kalibrasi menggunakan metode dan standar internasional.
Budi menjelaskan, IDTH merupakan wadah bagi kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, industri, UMKM, akademisi, serta masyarakat untuk mengembangkan solusi teknologi yang inovatif.
Nantinya, IDTH memberikan pendampingan serta penyediaan sarana prasarana bagi pengembangan solusi digital melalui sandbox, makerspace, dan showcase.
Saat ini, laboratorium tersebut sudah menjalin kemitraan dengan beberapa stakeholder di antaranya dengan laboratorium pengujian, perguruan tinggi, dan komunitas yang berkecimpung dalam bidang perangkat telekomunikasi.
BBPPT atau IDTH akan berfungsi sebagai laboratorium pengujian dan kalibrasi, sekaligus pusat keunggulan baru dalam ekosistem digital Indonesia.
Saat ini BBPPT memiliki 12 laboratorium, dengan rincian sebagai berikut:
Laboratorium EMC (Electromagnetic Compatibility): pengujian untuk memastikan suatu perangkat elektronik beroperasi secara normal di lingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh ataupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungan sekitarnya, seperti laptop dan TV
Laboratorium SAR & EMF: pengujian untuk mengukur tingkat radiasi non-pengion dari pancaran gelombang elektromagnetik yang dihasilkan perangkat teknologi informasi dan teknologi alias TIK yang menempel pada tubuh manusia, seperti HP dan tablet PC
Laboratorium Electrical Safety: pengujian pada perangkat TIK untuk memastikan keamanan pengguna dari potensi arus bocor dan tegangan berlebih, seperti mesin fotokopi dan Set Top Box
Laboratorium Seluler: pengujian perangkat yang beroperasi dengan teknologi seluler, seperti HP,BTS, dan GPS tracker
Laboratorium Radio High Power: pengujian perangkat yang beroperasi menggunakan gelombang radio dengan power lebih dari 36 dBm, seperti HT dan radio maritim
Laboratorium Radio Low Power: pengujian perangkat yang beroperasi menggunakan gelombang radio dengan power kurang dari 36 dBm, seperti NFC dan perangkat IoT atau Internet of Things
Laboratorium Laser dan Optik: pengujian perangkat telekomunikasi berbasis Optik agar pengguna terhindar dari potensi paparan radiasi dari perangkat telekomunikasi berbasis optik
Laboratorium Broadcast: pengujian perangkat broadcasting seperti TV, set top box, pemancar TV, termasuk fitur early warning system
Laboratorium Kalibrasi RF untuk mengkalibrasi alat ukur berbasis radio frequency seperti spectrum analyzer, signal generator, tv receiver, dan lainnya
Laboratorium Kalibrasi Antena: mengkalibrasi antena secara radiated
Laboratorium Kalibrasi Optik: mengkalibrasi alat ukur berbasis optik
Laboratorium Kalibrasi Kelistrikan: mengkalibrasi alat ukur berbasis listrik, seperti power supply, multimeter