Google Investasi Rp 32,4 Triliun di Malaysia untuk Bangun Data Center
Google berinvestasi US$ 2 miliar atau Rp 32,4 triliun (kurs Rp 16.255 per US$) di Malaysia. Dana ini akan digunakan untuk membangun pusat data alias data center dan hub cloud pertama di negara itu.
“Investasi ini dibangun berdasarkan kemitraan kami dengan Pemerintah Malaysia untuk memajukan ‘Cloud First Policy’, termasuk standar keamanan siber terbaik di kelasnya,” kata President, CFO, dan CIO di Alphabet dan Google Ruth Porat dalam pernyataan pers, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (30/5).
Porat menambahkan, investasi tersebut akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan Google di Malaysia selama 13 tahun beroperasi di negara ini.
Pusat data tersebut akan mendukung layanan digital Google, seperti Search, Maps, dan Workspace. Sementara itu, hub cloud bakal menyediakan layanan kepada perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta.
Google juga meluncurkan dua program literasi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) di Malaysia untuk pelajar dan pendidik.
Investasi dan program tersebut diharapkan berkontribusi lebih dari US$ 3,2 miliar terhadap PDB Malaysia dan mendukung 26.500 lapangan kerja pada 2030.
Investasi itu diumumkan setelah Microsoft mengumumkan investasi US$ 2,2 miliar di Malaysia untuk membangun infrastruktur cloud dan AI.
Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft menjanjikan miliaran dolar ke Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan alias cloud.
“Investasi Google $2 miliar di Malaysia akan secara signifikan memajukan ambisi digital yang diuraikan dalam Rencana Induk Industri Baru 2030 ,” kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia YB Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz dalam siaran pers.
Ia menambahkan bahwa investasi Google akan memungkinkan industri manufaktur dan berbasis jasa memanfaatkan AI dan teknologi canggih lainnya, sehingga mereka dapat meningkatkan rantai global.