Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan Elaelo bukan platform resmi pemerintah Indonesia. Apakah platform Elaelo yang mengklaim diri sebagai pengganti Twitter ini akan diblokir?

Elaelo viral di media sosial merupakan platform media sosial baru di Indonesia.
Platform ini menyebut dibangun oleh Kominfo dan akan hadir dalam enam hari ke depan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan Elaelo bukan buatan pemerintah dan mencatut nama Kominfo.

Ia menjelaskan, Elaelo tidak akan diblokir meski mencatut nama sebagai platform resmi pemerintah. Sebab, “Dia (Elaelo) kan perusahaannya terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE),” ujar Usman kepada Katadata.co.id, dikutip Kamis (20/6).

Katadata.co.id mencoba memeriksa apakah Elaelo terdaftar dalam PSE Kominfo, namun situs PSE Kominfo tidak dapat dijangkau.

“Mungkin dia (Elaelo) pikir, perusahaannya terdaftar legal, hanya mungkin dia enggak tahu ya, sehingga mengklaim,” kata Usman.

Usman mengatakan tidak akan memblokir, tapi Kominfo hanya akan melakukan kontra narasi terkait klaim tersebut dengan menegaskan bukan milik pemerintah.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, Elaelo viral karena menjanjikan centang biru bagi 1.000 pengguna pertama yang mendaftarkan diri.

Elaelo viral di medsos ketika Kominfo mengancam akan memblokir X alias Twitter karena mengizinkan konten pornografi.

Kominfo pun sudah menyurati X atau Twitter dan mengancam akan memblokir, jika kebijakan konten pornografi tidak diatur dengan baik.

Berdasarkan laman resmi X atau Twitter, perusahaan memperbolehkan pengguna membuat, mendistribusikan, dan mengakses konten bertema seksual selama ada kesepakatan bersama. “Ekspresi seksual, baik secara visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi seni yang sah,” kata X atau Twitter.

Perusahaan milik Elon Musk itu mendukung kebebasan orang dewasa untuk menikmati dan menciptakan konten yang menunjukkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas.

Reporter: Lenny Septiani