Batal Minta Tebusan, Hacker Ingatkan Indonesia Pakai Ahli Siber Jago

Bing Image Creator, Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi hacker menyerang pusat data nasional
Penulis: Desy Setyowati
2/7/2024, 12.53 WIB

Geng hacker Brain Cipher Ransomware mengumumkan akan memberikan kunci dekripsi peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya secara gratis kepada Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (3/7). Mereka meminta Pemerintah Indonesia menggunakan tenaga ahli di bidang keamanan siber.

Sebelumnya hacker Brain Cipher Ransomware meminta tebusan US$ 8 juta. Kini mereka membatalkan permintaan tebusan tersebut, dan menyatakan akan memberikan akses ke sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya secara gratis. 

“Semoga serangan kami memperjelas kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri siber dan merekrut spesialis (keamanan siber) berkualifikasi,” kata geng hacker Brain Cipher Ransomware melalui laman resmi dikutip dari unggahan akun X @stealthmole_int pada Selasa (2/7).

Geng hacker Brain Cipher Ransomware juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas dampak yang ditimbulkan dari peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Ia menyatakan tidak ada motif politik atas serangan ini.

Mereka berharap masyarakat dan Pemerintah Indonesia menganggap serangan ke Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya sebagai pentest atau penetration testing.

Pentest atau uji penetrasi adalah metode evaluasi keamanan sistem komputer, jaringan, atau aplikasi dengan menyimulasikan serangan dari sumber jahat. Tujuan utama pentest yakni mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengecek laman yang digunakan oleh oknum yang mengaku sebagai geng hacker Brain Cipher Ransomware itu asli. “Saya cek, itu benar,” kata dia melalui akun Instagram, Selasa (2/7).

Terlebih lagi, geng Brain Cipher Ransomware itu menyematkan akun dompet digital monero. Dompet Monero adalah perangkat lunak atau layanan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, menerima, dan mengirim mata uang kripto Monero (XMR).

Monero adalah cryptocurrency yang berfokus pada privasi, sehingga transaksi yang dilakukan dengan Monero lebih sulit untuk dilacak dibandingkan dengan kripto lain seperti Bitcoin.

“Dia akan memberikan kunci deskripsi untuk mengenkripsi Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya pada Rabu, artinya besok. Sekitar 12 jam lagi jika dihitung dari waktu Indonesia,” kata dia.

Akan tetapi, dia mengimbau pemerintah tetap mewaspadai pengumuman hacker Brain Cipher Ransomware tersebut. Alasannya, geng peretas ini tidak memerinci tanggal akan memberikan kunci deskripsi untuk mengakses sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.

Sementara itu, Alfons melihat ada fitur hitung mundur di laman pengumuman geng hacker Brain Cipher Ransomware yakni 3.105 hari atau 8,5 tahun. “Jadi, mungkin Rabu pada 8,5 tahun lagi jika merujuk pada hitung mundur itu,” ujar Alfons.

Katadata.co.id mengonfirmasi unggahan dari oknum yang mengaku Geng Brain Cipher Ransomware tersebut kepada Kominfo, namun belum ada tanggapan.