Transformasi digital memegang peranan penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Hal itu dikemukakan Presiden Direktur PT Telkom Indonesia (Telkom) Ririek Adriansyah saat pembukaan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024.
“Kita (Indonesia) akan menjadi high income country, dan ekonomi digital akan memegang peranan besar dalam mewujudkan hal tersebut. Kontribusi ekonomi digital akan meningkat menjadi 21 persen pada 2045,” kata Ririek, Rabu (28/8).
Sejalan dengan meningkatnya kontribusi ekonomi digital, harus dibarengi dengan transformasi digital. Transformasi tidak mungkin terjadi tanpa adanya dukungan ekosistem digital yang mumpuni.
Di ranah itulah Telkom memainkan perannya. Perusahaan pelat merah ini tak hanya fokus meraup profit tetapi juga mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur digital guna mendukung terciptanya ekosistem yang mumpuni.
“Telkom sukses menggelar kabel fiber optic bawah laut. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, ini (pembangunan infrastruktur digital) adalah hal yang sangat menantang dan costly, tetapi kami berhasil melakukannya,” ujar Ririek.
Lebih lanjut, Ririek mengungkapkan bahwa gelaran kabel fiber optic bawah laut tak hanya dilakukan pada tingkat domestik namun juga internasional melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi di negara tetangga.
“Telin (anak perusahaan Telkom) menginisiasi (gelaran) kabel baru, sebagai bagian dari ICE (Indonesia Cable Express) yang menghubungkan Indonesia dengan beberapa negara lain. Saat ini dalam tahap pengembangan hingga 2028,” imbuhnya.
Selain kabel, infrastruktur lainn yang digarap Telkom adalah data center. Bahkan perseroan berambisi membangun pusat data berkapasitas 500 MW pada 2030 termasuk di dalamnya adalah hyperscale data center.
Senada dengan Ririek, CEO Telekomunikasi Indonesia International (Telin) Budi Satria Dharma Purba mengungkapkan bahwa proyek kabel bawah laut menjadi prioritas Telkom saat ini.
Hal itu disampaikannya dalam sesi diskusi panel yang digelar pada event yang sama. Dalam diskusi tersebut, Budi mengatakan bahwa proyek kabel bawah laut diperlukan guna mendukung ekosistem data center.
“Prioritas kami adalah mengakselerasi gelaran kabel bawah laut, kami punya tujuh proyek di mana kita akan berinvestasi sebesar USD400 juta hingga USD600 juta untuk proyek-proyek tersebut. Proyek kabel bawah laut menjadi penting karena berperan untuk mendukung pertumbuhan data center,” ungkap Budi dalam diskusi bertajuk The Next Generation of Internet Demand.
Ia juga menyebutkan kehadiran pusat data kian penting lantaran jumlah pengguna internet dan konsumsi data di Indonesia terus bertambah.
Adapun, BATIC 2024 menjadi platform global bagi pertukaran ide, inovasi, dan strategi dalam industri telekomunikasi. Acara ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi internasional, menampilkan peran Indonesia dalam lanskap telekomunikasi global, mendorong inovasi berkelanjutan, mengeksplorasi tren masa depan dalam konektivitas digital, serta meningkatkan konektivitas global.
Tahun ini adalah kali kesembilan bagi Telkom menghelat hajatan internasional ini. Mengusung tema Cultivating The Sustainable Digital Ecosystem, acara ini digelar di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada 27-30 Agustus 2024.
BATIC 2024 merupakan wujud komitmen TelkomGroup sekaligus kontribusi Telin terhadap komunitas digital dan telekomunikasi. Acara ini juga diharapkan berkontribusi positif terhadap ekosistem digital yang berkelanjutan, dengan mendorong inovasi melalui kemitraan global.