Perusahaan penyedia solusi penyimpanan dan manajemen data, Synology, menawarkan perangkat ActiveProtect yang dirancang khusus untuk kebutuhan perlindungan back up data dalam menghadapi serangan ransomware.
ActiveProtect berfungsi mencadangan data dari berbagai server secara terpusat. “Berdasarkan data, meski hampir semua perusahaan memiliki backup, hanya 20% yang merasa yakin sistem mereka cukup tangguh melawan serangan ransomware,” kata Clara Hsu, Country Manager Synology untuk Indonesia,
dalam konferensi pers Synology di kawasan SCBD pada Senin (7/10).
ActiveProtect Appliance mendukung kluster hingga 2.500 server backup, melindungi 150.000 endpoints dan akun cloud, serta mengelola semuanya melalui satu portal terpusat. Produk ini dirancang khusus untuk backup dan recovery, sehingga prosesnya lebih cepat dan efisien.
Selain kemudahan manajemen, keamanan dan ketersediaan data backup menjadi prioritas utama. ActiveProtect dilengkapi firewall, autentikasi multi-factor, dan kontrol akses yang fleksibel.
Untuk memastikan data dapat dipulihkan, ActiveProtect memiliki fitur verifikasi backup seperti self-healing dan tes restorasi otomatis. Proses simulasi backup direkam sebagai video untuk memudahkan admin memantau kondisi data. Fitur recovery drill juga memungkinkan pengujian langsung pada server fisik atau virtual machine.
ActiveProtect mendukung backup immutable, di mana data backup tidak bisa diubah atau dihapus, bahkan oleh hacker. Teknologi AirGap atau backup offline juga tersedia, memutus akses ke data backup sehingga ransomware tidak bisa menyerang. Semua fitur ini dirancang untuk memastikan backup aman dan dapat dipulihkan dengan opsi restorasi yang fleksibel, baik dari perangkat fisik maupun virtual.
Selain ActiveProtect, Synology juga akan meluncurkan berbagai produk lainnya, seperti seri Scale-Out Storage untuk penyimpanan file dan objek terdistribusi, Office Suite sebagai layanan produktivitas berbasi AI, dan C2 Surveillance Station kamera pengawas berbasis Cloud.