Sebanyak 19 perusahaan Australia akan segera berinvestasi terkait teknologi dan digital di Indonesia. Ini merupakan bagian dari Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia - Australia 2025 - 2029.
Kerja sama itu bertujuan memperkuat kemitraan di sektor digital, termasuk ekonomi digital, pendidikan, pelatihan, dan inovasi bisnis. Menteri Komunikasi dan Digital atau Menkomdigi Meutya Hafid optimistis kemitraan ini mempercepat investasi teknologi di Indonesia.
“Dalam waktu dekat ini, akan hadir 19 perusahaan Australia untuk berinvestasi bidang teknologi di Indonesia. Tentunya hal ini sangat positif seiring dengan peningkatan peran sektor digital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Meutya dalam keterangan pers, Rabu (30/10).
Namun Meutya belum memerinci nama-nama perusahaan tersebut. Ia menyampaikan investasi ini diharapkan dapat mendorong transformasi digital dan meningkatkan kontribusi sektor digital terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saat menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Menkomdigi menekankan arti penting penguatan kerja sama keamanan siber. Menurut Meutya, kedua negara menghadapi tantangan yang hampir sama dalam mengimplementasikan inisiatif pemerintahan digital.
Menkomdigi juga mengharapkan peningkatan dialog dan kerja sama yang saling menguntungkan untuk menciptakan ruang siber yang aman serta, mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
“Saya mendorong secara rutin Indonesia - Australia membahas isu keamanan siber, termasuk persepsi ancaman siber dan respons terhadap aktivitas siber yang merugikan,” ujar dia.
Selama ini, Indonesia dan Australia menjalin berbagai kerja sama strategis di bidang Komunikasi dan Digital diantaranya beasiswa Australia Award untuk pelatihan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), kunjungan perusahaan teknologi Australia ke Indonesia, penguatan strategi ekonomi Asia Tenggara, serta pelatihan keamanan siber.