Akun Twitter FalconFeedsio menyebut lebih dari 380 ribu data pengguna Biznet dijual di BreachForums kemarin, Selasa (29/10). Data ini meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nama pengguna, hingga alamat pengguna Biznet.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya menyebut kebocoran ini bukanlah kasus baru. Data yang disebutkan juga masih sama seperti kebocoran data Biznet yang terjadi pada Maret lalu.
“Ini bukan kebocoran data baru tetapi kebocoran data lama yang berusaha diangkat kembali,” kata Alfons lewat pesan singkat pada Katadata, Rabu (30/10).
Di sisi lain, Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo memastikan insiden ini sudah ditangani oleh pihak berwajib. Mereka juga sudah mengambil langkah penanganan tambahan untuk mencegah insiden sama terjadi di masa depan.
“Kami sampaikan juga bahwa proteksi serta keamanan data pelanggan merupakan tanggung jawab kami, karena itu kami akan terus melakukan yang terbaik dalam hal keamanan data pelanggan,” ujar Adrianto dalam keterangan pada Katadata, Rabu (30/10).
Maret lalu, Biznet mengalami kebocoran data dengan jumlah sama persis, 380 ribu data pengguna. Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu juga sudah mengirim surat pada Biznet terkait hal ini. Dari sisi Biznet, mereka juga mengatakan sudah menginvestigasi dugaan kebocoran data.
“Setahu saya dari Biznet sudah melakukan mitigasi setelah adanya kebocoran bulan Maret 2024,” ujar Alfons.