CEO TikTok Shou Zi Chew dikabarkan berdiskusi dengan CEO X dan Tesla Elon Musk terkait berbagai isu di Amerika Serikat atau AS, termasuk kebijakan teknologi dan pemerintahan Donald Trump.
Wall Street Journal melaporkan CEO TikTok Shou Zi Chew menghubungi Elon Musk dalam beberapa minggu terakhir untuk meminta pandangan. Diskusi ini belum mencakup langkah spesifik untuk memastikan anak usaha ByteDance itu tetap beroperasi di AS.
“Chew telah melaporkan pembicaraan ini kepada kepemimpinan senior ByteDance, yang menyatakan optimisme hati-hati terkait potensi solusi di masa depan,” demikian isi laporan Wall Street Journal dikutip dari Reuters, Senin (25/11).
Elon Musk, TikTok, ByteDance, dan pemerintahan Donald Trump belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini.
Sebelum pemilu Amerika, eksekutif ByteDance telah melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang dekat dengan Donald Trump maupun kandidat Demokrat, Kamala Harris, untuk memitigasi risiko politik terhadap TikTok.
Trump sebelumnya gagal melarang TikTok beroperasi di Amerika pada 2020. Namun Presiden terpilih ini menyatakan tidak akan melarang aplikasi itu, sebelum Pemilu Amerika.
Kendati demikian, nasib TikTok di AS masih berada dalam posisi yang rentan. Pasalnya, kongres Amerika sebelumnya mengesahkan rancangan undang-undang yang mewajibkan ByteDance melepas kepemilikan TikTok di AS sebelum 19 Januari.
Undang-undang yang disahkan pada April itu bertujuan mengatasi kekhawatiran bahwa Cina dapat memanfaatkan TikTok untuk mengakses data pengguna Amerika atau melakukan aktivitas mata-mata.
Perpanjangan waktu hingga 90 hari hanya dapat diberikan oleh Presiden Joe Biden jika ByteDance menunjukkan kemajuan signifikan.
TikTok dan ByteDance tengah menentang UU tersebut melalui jalur hukum. Regulasi ini juga melarang toko aplikasi seperti Apple dan Google untuk memberikan akses kepada TikTok, jika ByteDance tidak melepas kepemilikan sebelum tenggat waktu.
Sementara itu, pemerintahan Joe Biden menyatakan mereka lebih menginginkan solusi berupa perubahan kepemilikan, bukan pelarangan penuh terhadap TikTok.