Perusahaan di Asia Pasifik dan beberapa riset memperkirakan agen AI, robot hingga komputer kuantum tren pada 2025. Pemanfaatan teknologi akan difokuskan untuk meningkatkan keuntungan bisnis.
Katadata.co.id merangkum daftar teknologi yang diramal tren pada 2025 sebagai berikut:
- Agen AI
Raksasa teknologi seperti Meta, X, Microsoft dan Google berlomba mengembangkan platform AI misalnya, Meta AI, Grok, Copilot, dan Gemini. Pemanfaatan AI pada 2025 diperkirakan berfokus pada agen AI.
Agen AI adalah jenis kecerdasan buatan yang dirancang memiliki kemampuan mengambil keputusan, menjalankan tugas, dan beradaptasi berdasarkan informasi secara real-time tanpa perlu instruksi manusia secara terus-menerus.
Cara kerjanya berbeda dengan ChatGPT, Bing Image Creator, dan platform AI lainnya, yang mewajibkan pengguna menuliskan perintah berupa teks atau suara.
Hal itu karena teknologi Model Bahasa Besar alias Large Language Model (LLM) pada agen AI dilatih dengan cara berbeda, yakni dirancang supaya lebih mandiri dengan tingkat kecerdasan dan otonomi yang lebih tinggi.
LLM adalah program atau model yang dapat mengenali dan menghasilkan teks, serta memproses bahasa. Kemampuan LLM ini membuatnya mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna menggunakan bahasa yang alami, seolah-olah sedang berbicara dengan sesama manusia.
Perusahaan riset dan konsultasi teknologi, Gartner memperkirakan 33% aplikasi, Internet of Things atau IoT, dan robotika menggunakan agen AI pada 2028.
Menurut laporan APAC AI Outlook 2025 dari IBM, 54% perusahaan Asia-Pasifik memanfaatkan AI untuk keuntungan strategis jangka panjang, termasuk solusi berbasis model open-source dan integrasi teknologi yang mulus.
Teknologi itu dinilai bisa meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan, dan pengambilan keputusan. “Bisnis akan banyak mengambil pendekatan yang sifatnya lebih strategis,” kata Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih di kantor IBM, pekan lalu (4/11).
- Komputer Kuantum
Komputer kuantum adalah jenis komputer yang menggunakan prinsip fisika kuantum untuk memproses data. Berbeda dengan komputer biasa yang menggunakan bit (0 atau 1), komputer kuantum bekerja dengan qubit, yang memungkinkan nilai 0 dan 1 diproses secara bersamaan.
Raksasa teknologi pun berlomba mengembangkan teknologi itu. Induk usaha Google, Alphabet misalnya, mengumumkan pembentukan perusahaan Sandbox AQ pada Maret 2022. Perusahaan ini sebelumnya merupakan Divisi Komputasi Kuantum Alphabet.
IBM juga meluncurkan komputer kuantum pada November 2022. Teknologi ini memiliki 433 qubit dan diperkirakan mencapai 4.000 qubit pada 2025.
Berdasarkan riset Statista, nilai pasar komputasi kuantum global diproyeksikan US$ 8,6 miliar pada 2027 atau melonjak dibandingkan 2020 US$ 412 juta.
- Energi Bersih
Baru-baru ini, induk usaha Instagram dan Facebook yakni Meta mengungkapkan rencana menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir antara satu sampai empat gigawatt alias GW di Amerika Serikat pada awal 2030.
Solusi itu bertujuan mengurangi konsumsi energi dan jejak karbon, sekaligus memenuhi tuntutan keberlanjutan global.
- Teknologi Deteksi Dini Penyakit
Platform analisis topik dan tren, Exploding Topics memperkirakan solusi teknologi untuk mendeteksi dini penyakit berkembang pada 2025.
Biological Dynamics misalnya, mengembangkan tes lab-on-a-chip yang mencari biomarker khusus untuk kanker pankreas. Teknologi ini dalam uji klinis manusia.
Selain itu, tes Minuteful Kidney dari Healthy.io menggunakan AI dan komputer vision untuk menganalisis sampel urin pasien dengan menggunakan kamera ponsel pintar. Teknologi ini telah digunakan di Eropa selama lebih dari 18 bulan dan melibatkan lebih dari 540 ribu pengguna.
- IoT
IoT menghubungkan semua perangkat dengan internet lewat sensor. IoT Analytics memperkirakan koneksi sensor mencapai 27 miliar pada 2025.
Pasar IoT perusahaan diperkirakan tumbuh menjadi US$ 483 miliar pada 2027. Konektivitas IoT global didominasi oleh tiga teknologi utama, yaitu Wi-Fi, Bluetooth, dan IoT seluler.
- Robot
Pemanfaatan robot otomatis akan bertambah seiring meningkatnya penggunaan AI dan mesin pembelajaran atau machine learning. Data Acumen Research menunjukkan pasar robot global diperkirakan US$ 25 miliar pada 2030, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun alias CAGR hampir 36%.
- Metaverse dan Extended Reality alias CR
Metaverse sempat viral pada saat pandemi corona, lalu meredup ketika ChatGPT muncul. Namun pemanfaatan AI secara masif dinilai akan mendorong penggunaan perangkat berbasis metaverse.