Kemkomdigi Rancang Kebijakan AI yang Lebih Inovatif dan Bertanggung Jawab

Fauza Syahputra|Katadata
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyatakan komitmennya dalam merancang kebijakan yang mengawal pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia secara kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.
8/1/2025, 07.53 WIB

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyatakan komitmennya dalam merancang kebijakan yang mengawal pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia secara kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid, menekankan pentingnya keseimbangan antara kebebasan berekspresi, perlindungan hak cipta, dan pengawasan ketat dalam penerapan AI di Indonesia.

“Kami sedang meramu kebijakan yang tidak hanya berbasis data dan regulasi, tetapi juga mempertimbangkan rasa dan kepentingan bersama,” kata Meutya Hafid dalam keterangan resmi dikutip Rabu (8/1).

Dalam audiensi bersama Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif di Jakarta pada Senin (6/1), Meutya Hafid mengapresiasi kreativitas anak muda Indonesia dalam mengembangkan solusi berbasis AI. 

"Karya-karya inovatif berbasis AI dari Indonesia akan terus bermunculan, meskipun saat ini teknologi inti masih banyak diimpor," ujar Meutya.

Kemkomdigi melihat AI sebagai potensi besar dalam mendorong kreativitas dan inovasi di berbagai sektor. Namun, Meutya menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh agar tidak terjadi pelanggaran hak cipta atau etika digital lainnya. 

Ia juga menyebut bahwa Indonesia dapat belajar dari kebijakan Eropa yang telah mengelola teknologi AI dengan pendekatan seimbang antara inovasi dan pengawasan.

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemkomdigi menyebut telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Jerman untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi digital. 

"Kemajuan teknologi memberikan ruang kebebasan berekspresi dan kreativitas, tetapi juga harus melindungi kekayaan intelektual dan kepentingan masyarakat luas," tegas Meutya Hafid.

Kemkomdigi mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan AI dengan memberikan masukan yang relevan. 

Menteri Meutya Hafid menegaskan bahwa kebijakan yang sedang dirancang akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Indonesia. Serta, akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.  

"Kami ingin memastikan bahwa AI membawa manfaat besar bagi Indonesia, sambil tetap melindungi kepentingan masyarakat luas," tutupnya.

Reporter: Kamila Meilina