Pemerintah Cina mempertimbangkan untuk menjual bisnis TikTok di Amerika ke Elon Musk. Induk usaha TikTok, ByteDance diberi waktu hingga 19 Januari untuk menjual jika tidak ingin diblokir.

“Pejabat senior Cina mulai membicarakan rencana kontingensi untuk TikTok sebagai bagian dari diskusi luas tentang cara bekerja sama dengan pemerintahan Donald Trump, salah satunya melibatkan Elon Musk,” kata sumber Bloomberg, dilansir Rabu (15/1).

Elon Musk menghabiskan lebih dari US$ 250 juta untuk mendukung Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika. Orang terkaya di dunia versi Bloomberg ini juga mendapatkan jabatan khusus di pemerintahan Trump.

Salah satu skenario yang dikaji oleh Pemerintah Cina terkait TikTok yakni mendorong Elon Musk mengambil alih operasional di Amerika dan menjalankan bisnis bersama.n

Dengan lebih dari 170 juta pengguna di Amerika, TikTok dapat mendukung upaya X atau Twitter milik Elon Musk untuk menarik pengiklan.

Elon Musk juga mendirikan perusahaan kecerdasan buatan xAI, yang dapat memperoleh keuntungan dari sejumlah besar data yang dihasilkan TikTok.

Pada April, Elon Musk mencuit TikTok harus tetap tersedia di Amerika atau tidak diblokir.

"Menurut pendapat saya, TikTok tidak boleh dilarang di AS, meskipun larangan tersebut dapat menguntungkan platform X,” tulis dia di X. “Pemblokiran akan bertentangan dengan kebebasan berbicara dan berekspresi. Itu bukan yang diperjuangkan Amerika.”

Pejabat Cina belum mencapai kesepakatan tegas tentang opsi tersebut. Pembicaraan pun masih tahap awal.

Pembicaraan di Beijing menunjukkan nasib TikTok mungkin tidak lagi berada dalam kendali tunggal ByteDance. Mereka sadar akan menghadapi negosiasi yang sulit dengan pemerintahan Donald Trump mengenai tarif bea masuk dan keluar hingga kontrol ekspor.

Mereka melihat negosiasi TikTok sebagai area potensial untuk rekonsiliasi.

Sebelumnya Pemerintah Cina ingin TikTok berada di bawah kepemilikan ByteDance. Oleh karena itu, mereka mengajukan banding ke Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Namun para hakim mengisyaratkan selama argumen pada 10 Januari, bahwa mereka kemungkinan akan menegakkan hukum tersebut. Dengan begitu, TikTok di Amerika terancam diblokir pada 19 Januari, jika belum dilepas oleh induk usaha.

Reporter: Amelia Yesidora