Seringkali setelah mencari suatu informasi di mesin pencarian Google Chrome, pengguna disuguhkan iklan terkait ketika membuka Instagram. Apa penyebabnya?

Hal itu karena program targeted advertising. Targeted advertising adalah bentuk iklan online yang berfokus pada sifat, minat, dan preferensi tertentu dari konsumen. Pengiklan dapat menemukan semua informasi ini dengan melacak aktivitas pengguna saat sedang menelusuri internet.

Berdasarkan penjelasan dari pusat keamanan Google, data yang dikumpulkan digunakan untuk menampilkan iklan yang lebih relevan dengan minat pengguna. Selain pelacakan aktivitas, berikut beberapa alasan muncul iklan di media sosial terkait hasil pencarian di Google:

  • Pelacakan Aktivitas Pengguna

Google dan platform lain merekam aktivitas pencarian, situs yang dikunjungi, serta interaksi pengguna dengan iklan. Informasi ini digunakan untuk menampilkan iklan yang lebih relevan.

  • Peran Cookie dan Pixel Pelacakan

Cookie dan pixel pelacakan, seperti Meta Pixel, mengumpulkan data preferensi pengguna saat berselancar di internet. Teknologi ini memungkinkan induk Instagram, Meta menampilkan iklan yang sesuai dengan aktivitas pengguna di luar platform mereka.

Cookie adalah file kecil yang disimpan di perangkat saat mengunjungi sebuah situs web. File ini berisi data seperti riwayat pencarian, preferensi pengguna, dan informasi login.

Cookie digunakan oleh situs web untuk mengingat informasi pengguna. Sementara itu, pixel pelacakan adalah kode kecil yang ditanam dalam halaman web atau email yang berfungsi untuk mengumpulkan data pengguna

  • Pertukaran Data Antar-Platform

Pengiklan yang menggunakan layanan Google dan Meta dapat mencocokkan data pencarian dengan informasi dari Meta. Hal ini memungkinkan iklan di Instagram untuk menyesuaikan dengan hasil pencarian di Google.

  • Sistem Iklan Berbasis Minat

Google dan Meta menggunakan sistem lelang iklan berbasis minat. Berdasarkan Pusat Bantuan Google, iklan yang dipersonalisasi sebelumnya dikenal sebagai iklan berbasis minat. 

Kebijakan itu memungkinkan pengiklan menargetkan pengguna berdasarkan minat, demografi, dan data lainnya. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas kampanye iklan dengan menampilkan konten yang lebih relevan bagi pengguna.

Saat pengguna menunjukkan ketertarikan pada suatu produk atau layanan, pengiklan dapat menargetkan mereka dengan iklan di berbagai platform.

  • Kontrol Pengguna atas Data Iklan

Meski sistem ini meningkatkan relevansi iklan, pengguna tetap bisa mengontrol data yang digunakan. Google menyediakan Pusat Iklan untuk mengelola preferensi, sementara Instagram memiliki pengaturan privasi akun untuk menyesuaikan iklan.

Bagi para pengguna yang merasa tidak nyaman menjadi target iklan personalisasi tersebut, bisa menonaktifkan fitur ini. Caranya sebagai berikut:

  • Menonaktifkan personalisasi iklan di Google dan Meta
  • Menghapus riwayat pencarian dan aktivitas web secara berkala
  • Menggunakan mode penyamaran saat berselancar
  • Mengatur ulang preferensi iklan di masing-masing platform
Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina